1979 ke 2021, Merajut Benang Merah Piala Dunia U-20


IJL.Com- FIFA secara resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Kami siap!!

Bertempat di Shanghai, Tiongkok dalam FIFA General Meeting yang digelar pada Kamis (24/10) siang waktu setempat, Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Proses bidding tidak mudah manakala harus terlebih dahulu menyisihkan para pesaingnya seperti Peru dan juga raksasa sepak bola sejagat, Brasil serta tiga negara asal Timur Tengah yang berminat menjadi tuan rumah bersama yaitu Uni Emirat Arab, Bahrain dan Saudi Arabia.

Sebelumnya, uji kelayakan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 didahului lewat proses presentasi. Pemaparan poin demi poin Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria yang turut datang ke Shanghai dinilai sukses mencuri hati para petinggi FIFA.

Palu pun diketuk, diumumkan secara langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino, Indonesia resmi melanjutkan "kiprah" Malaysia sebagai negara kedua di Asia Tenggara yang didaulat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sebelumnya, Negeri Jiran pernah merasakan euforia ajang kompetisi sepak bola junior dua tahunan tersebut pada 1997 lalu.

"Alhamdulillah kerja keras kita membuahkan hasil. Presentasi kita dinilai dan diterima baik oleh FIFA. PSSI mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan dukungan penuh kepada PSSI. Apresiasi juga untuk jajaran kementerian terkait dan kepala daerah yang berkomitmen untuk membantu PSSI mewujudkan mimpi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2021,” kata Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.

"Setelah beberapa kali mendapatkan kepercayaan dari komunitas sepak bola Asia, kali ini PSSI naik level dengan mendapatkan kepercayaan keluarga sepak bola internasional setelah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021," ujar Tisha.

Euforia itu meledak di Tanah Air, begitu nama Indonesia disebut sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, sontak media-media nasional berbondong mewartakan kabar baik. Ya, setidaknya seperti ada mata air di tengah padang gurun berkaca dari anjloknya sepak terjang Timnas Senior Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2020.

Begitu juga yang dirasakan CEO Indonesia Junior League (IJL), Rezza Mahaputra Lubis. Menurutnya, keberhasilan Indonesia menggondol "tiket emas" Piala Dunia U-20 harus dijadikan titik balik masa depan dunia kulit bundar Tanah Air.

Ya, Rezza berharap seluruh elemen juga stakeholder dapat bersatu guna mewariskan puncak euforia ke generasi anak cucu. Jelas, ada sinya jangan berhenti sampai di sini.

"Secara kultur sepak bola di Asia Tenggara, Indonesia masih jadi yang terdepan. Sebuah langkah besar untuk terus memanfaatkan infrastruktur karena kita punya stadion kelas internasional yang bisa membetot mata dunia," tegas Rezza.


"Saya melihat terpilihnya Indonesia ini berkaca dari suksesnya pagelaran Asian Games 2018 lalu. Ini ibarat warisan turun temurun yang bisa merebut hati federasi sekelas FIFA. Ibarat kado terindah bagi pemerintahan yang baru, juga kado istimewa dari pengurus PSSI yang lama ke baru," ujar Rezza

Untuk tuan rumah Piala Dunia U-20, Indonesia memang sudah menyiapkan sepuluh stadion. Gelora Bung Karno (Jakarta), Pakansari (Bogor), Manahan (Solo), I Wayan Dipta (Bali), Mandala Krida (Yogyakarta), Jakabaring (Palembang), Wibawa Mukti (Cikarang), Patriot (Bekasi), Jalak Harupat (Bandung) dan Gelora Bung Tomo (Surabaya) akan jadi arena wajah baru persepak bolaan Tanah Air.

Gerbong Timnas Indonesia di ajang Piala Dunia U-20 2021 kemungkinan besar akan diisi barisan pemain yang kini masih memperkuat skuat timnas U-19 asuhan Fakhri Husaini. Barisan Garuda Muda sendiri saat ini tengah disibukkan dalam persiapan Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 yang akan digelar pada 6-10 November 2019 mendatang.


Sejarah Terulang, Coba Ukir Lebih Manis

Jika tidak menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, perjalanan panjang mesti dilalui Timnas Indonesia U-19. Syarat pertama, Bagus Kahfi dan kawan-kawan harus lolos terlebih dahulu ke putaran final Piala Asia U-19.

Tidak cukup sampai disitu, untuk lolos ke Piala Dunia U-20 2021, syarat kedua berbunyi Timnas Indonesia U-19 wajib lolos ke semifinal Piala Asia U-19 2020. Pasalnya, Benua Kuning hanya mendapatkan empat slot.

Praktis, kabar baik yang baru saja terbang dari Shanghai membuat Garuda Muda tidak harus bersusah payah mandi keringat lebih deras demi memperebutkan empat tiket bergengsi lewat jalan terjal penuh tikungan tajam. Timnas Indonesia sebelumnya pernah merasakan gelaran Piala Dunia U-20 tepatnya pada 1979 di Jepang meski harus berhenti terlalu cepat di fase penyisihan. Tergabung di Grup B, Bambang Nurdiansyah dan kawan-kawan takluk 0-5 dari Argentina, Polandia (6-0) dan Yugoslavia (5-0).

"Indonesia saat itu juga seperti ketiban durian runtuh bisa lolos ke Piala Dunia U-20 1979 karena didaulat oleh AFC untuk menggantikan Irak yang menolak tampil di Jepang. Tapi jangan lupa, setahun sebelumnya kita punya catatan sejarah bisa melenggang ke babak perempat final Piala Asia U-19, artinya ada bentuk apresiasi tinggi dari AFC atas jerih payah Garuda Muda," ujar Rezza.


"Dan kembali 2021 adalah sebuah momen untuk bergerak maju bersama, saya harap performa apik Garuda Muda bisa berimbas positif ke adik-adiknya di level grassroot terutama sistem pembinaan yang digawangi PSSI," sambung Rezza.


"Dari 1979 saat bertemu Diego Maradona, kita mesti banyak belajar, kala itu Timnas diisi nama-nama tidak kalah beken seperti Bambang Nurdiansyah, Budhi Tanoto, Didik Darmadi, Tommy Heru Latuperissa tapi kenapa Si Tangan Tuhan bisa lebih "meroket", ya artinya kita pernah mengalami missing link yang salah saat pemain-pemain muda luar biasa ini tidak mendapatkan kompetisi lokal yang terintegrasi dan berjenjang. Sistem kepelatihan juga harus diperhatikan, kita harus berani mengejar ketertinggalan, ini sudah ada momen, sayang kalau dilewatkan lagi," tandas Rezza.


Skuat Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 1979:




Kiper: Endang Tirtana (Warna Agung), Fachrizal (Perkesa 78)

Belakang: Tommy Herru Latuperissa (PSMS Medan), Eddy Sudarnoto (Jayakarta), Imam Murtanto (Tidar Sakti), Didik Darmadi (Persis Solo), Nus Lengkoan (Indonesia Muda)

Gelandang: Memed Permadi (Jayakarta), Budhi Tanoto (Tunas Jaya), Arief Hidayat (Jayakarta), Subangkit (Jaka Utama), Mundari Karya (Jaka Utama)

Depan: Pepen Rubianto (Buana Putra), Bambang Nurdiansyah (Arseto), Bambang Irianto (Jayakarta), Syamsul Surjono (Indonesia Muda), David Sulaksmono (Jayakarta), Bambang Sunarto (Jaka Utama)

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa