IJL.Com- Selain kelompok umur U-9 dan U-11, roda kompetisi Indonesia Junior League (IJL) musim 2020 juga akan diramaikan kategori U-13. Regulasi pemain joker menjanjikan aroma berbeda. Roda kompetisi IJL musim 2020 siap disibukan sengitnya pergulatan di kancah kategori U-13. Proses rangkaian seleksi tim calon kontestan sudah gencar digelar terhitung dalam empat bulan terakhir. Dari kloter pertama, 28 tim dipastikan mengantongi tiket guna naik pentas. Wajah lama masih mendominasi, salah satunya yakni sang jawara bertahan, M'Private Soccer School. Sementara sembilan diantaranya adalah tim-tim debutan yakni Alba FC, Young Warrior, FIFA Farmel, Sparta. Tidak ketinggalan Metro Kukusan, DJoe United, Metro Kukusan, GRT Sitanala dan Tangerang FC ikut berbaris gagah masuk gerbong. Seperti diketahui, IJL U-13 musim sebelumnya melahirkan banyak kejutan. Selain M'Private yang mampu menggondol gelar juara, siapa sangka pula kesebelasan sekelas ASIOP dan ASTAM harus gugur terhempas kerasnya badai ombak persaingan. Tidak kalah mencengangkan tentunya sepak terjang Garec's, armada asal Cengkareng. Tak terkalahkan selama babak penyisihan grup sampai fase knock-out hingga akhirnya harus menyerah di tangan M'Private pada partai final melalui drama babak adu penalti. Rentetan catatan itu praktis membuat CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis yakin atmosfer pertandingan IJL U-13 musim 2020 akan lebih bergairah. Ya, peta persaingan semakin jauh sulit diraba. "Ini kedua kalinya kami menggelar roda kompetisi di level U-13 dimana musim perdana kemarin begitu sukses melahirkan peta persaingan yang sengit. Tidak terduga memang nama-nama tim besar favorit juara berguguran di tengah jalan," ujar CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis. "Efek persaingan super ketat melahirkan skuat pemain IJL Elite yang bukan hanya handal secara skill dan teknik namun juga matang dari segi visi sekaligus mental bertanding hingga terbukti mampu membawa harum nama Indonesia di kancah Malaysia Borneo Football Cup 2019. Saya harap ini bisa jadi batu pegangan menghadapi kompetisi musim 2020," ujar Rezza seraya tersenyum. Bedanya dibanding musim kemarin, kompetisi IJL U-13 2020 akan diselipi aroma baru. Adalah regulasi pemain "joker" yang dimaksud. Regulasi joker sendiri adalah pemain yang usianya ada satu tahun di atas level U-13. Keputusan ini diambil melalui perhitungan matang setelah menimbang-nimbang dan banyak berkaca dari kalkulasi atmosfer persaingan IJL musim lalu. Satu yang paling utama tentu untuk memberi kesempatan pemain-pemain jebolan IJL season sebelumnya kembali mengasah taring. Selain itu regulasi joker diyakini juga akan lebih banyak "memaksa" pelatih putar otak meracik formula terbaiknya khususnya dalam hal perang strategi di atas lapangan. "Setiap tim berhak mendaftarkan maksimal delapan pemain dengan status joker (kelahiran 2006). Nanti praktiknya, hanya ada empat orang yang boleh berlaga di atas lapangan," terang Rezza. "Harapan IJL ini bisa memancing persaingan yang sehat untuk tiap pemain dari internal tim masing-masing agar berlomba-lomba mencuri hati pelatihnya supaya masuk dalam daftar starting line-up tiap pekan. Selebihnya ya tentu saling berbagi jam terbang sekaligus menguji kapasitas pelatih mengenal karakter anak-anak didiknya," tambah Rezza. Berikutnya dalam waktu dekat, tim komite eksekutif IJL akan segera merilis nama-nama kontestan yang lolos dari kloter kedua. Jatah tiket diyakini lebih banyak merapat untuk wajah-wajah baru. "Selanjutnya akan dirilis tim kontestan yang lolos dari gelombang kedua, masih ada sekitar empat tiket tersisa," tutup Rezza. Tim Kontestan IJL U-13 2020 yang Lolos dari Kloter Pertama:
