Aditya Nanda Saykada; Belajar Tepis Bayang-bayang Sang Ayah


IJL.Com- M'Private Soccer School menginjak fase champions 16 Besar IJL U-11 musim 2019 dengan motivasi berlipat-lipat ganda. Ikuti jejak barisan senior? Ya, tidak ada yang tidak mungkin.

Baru seumur jagung turun di level kepelatihan sepak bola usia dini tidak membuat entrenador M'Private Soccer School, Aditya Nanda Saykada minder. Satu pembuktian sahih ia bukukan kala sukses mengantar anak-anak asuhnya ke babak fase champions 16 Besar IJL U-11.

Peringkat lima Grup Sensation jadi garansi tiket fase champions 16 Besar. Sempat dipandang terlalu Azizu Milanesta-sentris di awal kompetisi namun kini anggapan tersebut menguap hilang tanpa bekas.

Siapa sangka muncul sosok Aqsa Syawala Wijaya yang kini bertengger sebagai top-skorer M'Private dengan torehan 10 gol disusul Azizu Milanesta (9). Jangan pandang sebelah mata pula sepak terjang Muhammad Wildan dan Sandiansyah yang semakin efektif diberi label "supersub".

Menoleh ke sektor lini belakang, kurang afdol rasanya jika tidak menyinggung kontribusi besar Erangga Kusuma Budiman dan kawan-kawan menghalau gelombang serangan tim lawan. Faktanya, baru ada 11 gol bersarang di gawang armada Cileungsi, sebuah catatan yang tentunya terbilang cukup lumayan berkaca dari kolektivitas permainan tim di atas lapangan. Ya, semuanya tentu tak lepas dari campur tangan seorang Adit dari balik juru kemudi.

Jelas, Adit kini bukan lagi "anak kemarin sore". Bayang-bayang sang ayah, Mulyadi Madrizal yang dulu sempat menghantuinya mulai coba ia tepis jauh-jauh.

Musim lalu saat masih membesut M'Private U-9, Adit memang masih setia didampingi sang ayah di pinggir lapangan. Namun seiring waktu berjalan, ia kini jauh lebih berani untuk berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).

"Bayang-bayang tersebut selalu ada di benak saya karena bagaimana pun juga ayah yang pegang peranan penting di M'Private. Bukan cuma di lapangan, di rumah pun saya selalu diberi motivasi agar bisa mengatur anak-anak secara serius, khususnya bagaimana mempersiapkan mereka untuk menjalani sebuah kompetisi panjang seperti IJL," ujar Adit.

"Di awal kompetisi jujur sempat canggung dan kagok tidak didampingi ayah, ya tidak bisa dipungkiri saya masih minim jam terbang. Alhamdullilah sekarang jadi jauh lebih enjoy," tambah Adit seraya tersenyum.

Disinggung soal kesuksesan sang ayah membawa M'Private meraih gelar juara IJL U-13, Adit menyebutnya sebagai siraman motivasi tambahan bukan beban. Ya, bukan tidak mungkin Azizu Milanesta Cs mengikuti jejak Romeo Fedta Milano dan kawan-kawan.

"Tentunya kesuksesan skuat M'Private U-13 jadi tambahan motivasi bagi saya secara pribadi, sejauh ini paling penting terus berusaha lebih intensif melakukan komunikasi dengan ayah," terang mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ tersebut.


"Ayah juga selalu berpesan agar semuanya selalu diawali dengan doa. Jangan mudah lengah, terus beri motivasi ke anak-anak apapun keadaannya," pungkas Adit.

Fase champions 16 Besar IJL U-11 sendiri akan berlangsung pada Minggu, 3 November 2019. M'Private tergabung di Grup 3 bersama-sama Serpong Jaya, Alba FC dan Giras Soccer School. Hanya ada satu tiket disiapkan untuk sang pemuncak klasemen sebagai syarat utama ke babak semifinal.

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa