Aditya Nanda Saykada; Berpikir Ikuti Jejak Ricky Nelson Hingga Rahmad Darmawan




IJL.ComDi usianya yang masih sangat muda, Aditya Nanda Saykada tak ragu terjun di level sepak bola usia dini. Dukungan besar dari sang ayah membuat dirinya semakin mantap menatap masa depan lewat dunia kulit bundar. Nama pelatih sekelas Ricky Nelson dan Rahmad Darmawan jadi rujukan.

Regenerasi. Itu kata yang paling tepat untuk menggambarkan perjuangan M'Private Soccer School di kompetisi IJL Mayapada 2018.

Di bangku kepelatihan skuat M'Private Soccer School U-9 misalnya, posisi juru taktik kini tidak sepenuhnya ada di tangan head coach, Mulyadi. Ada sosok muda seperti Aditya Nanda Saykada saat ini.

Adit sendiri bukan sosok asing untuk skuat M'Private Soccer School. Ia adalah putra dari Mulyadi. Pekan keenam yang lalu, keduanya berduet di pinggir lapangan mengawal perjuangan M Wildan dan kawan-kawan.

"Tekanan semakin terasa, kompetisi semakin kelihatan persaingannya. Mood anak-anak masih berubah-ubah, ini yang jadi tantangan terbesar," ujar Adit.



"Tapi saya beruntung, ayah bisa menemani di pinggir lapangan. Dia kan punya banyak jam terbang, saya juga bisa lebih tenang," sambung Adit yang sudah mencatatkan dua kemenangan dari enam laga bersama M'Private Soccer School tersebut.





Mulyadi memang punya pengaruh besar untuk Adit. Dari kecil, sang ayah sudah mengenalkannya dengan si kulit bundar.

"Saya dari usia 10 tahun sudah main bola, punya cita-cita mau jadi pesepak bola. Tapi sekarang sepertinya sudah pupus harapan tersebut. Ya mau jadi pelatih saja kalau bisa. Kebetulan orangtua mendukung, kalau ada libur kuliah saya ikut ayah melatih anak-anak M'Private Soccer School," ujar Adit.



"Ayah itu sebenarnya punya karakter keras, tapi saat melatih anak-anak, saya lihat dia bisa sangat bijaksana. Itu salah satu ilmu yang dapat diambil," tambah pria berusia 19 tahun yang sedang mengenyam pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta tersebut.



Adit memang tidak perlu menyesal cita-cita yang ia dambakan sejak kecil harus dikubur dalam-dalam. Menekuni karir sebagai seorang pelatih dengan tujuan akhir menciptakan generasi aktor rumput hijau masa depan pun bukan hal yang buruk.

Satu nama pelatih disebutnya jadi motivasinya untuk terus konsisten terjun di dunia kepelatihan. Adalah nama founder Serpong City Soccer School sekaligus juru taktik Persika Karawang, Ricky Nelson yang dimaksud.

"Kalau untuk kategori lokal, saya suka dengan Ricky Nelson. Ia punya gaya dan track record yang patut dicontoh. Melatih dari level SSB, ambil lisensi kepelatihan dari nasional sampai internasional hingga bisa membesut klub profesional. Impian saya ingin seperti coach Ricky, Insya Allah," tandasnya.





Mimpi Adit itu pula yang diamini oleh Mulyadi. Dalam waktu dekat, bahkan ia sudah menyiapkan rencana besar untuk sang putra.

"Saya sudah berpikir ke arah sana agar Adit bisa ambil lisensi kepelatihan. Di luar itu saya juga ingin ia jadi perwira, bekal akademisi di FIK UNJ juga harus jadi pegangan. Ya mencontoh jejak Rahmad Darmawan lah," terang Mul.





Hal tersebut juga yang membuat Mul yakin anaknya bisa banyak belajar dari menangani sebuah tim lewat kompetisi sepak bola usia dini sekelas Indonesia Junior League. Ia juga menegaskan sudah saatnya wajah-wajah muda seperti Adit tak ragu terjun dari level akar rumput.

"Adit ini kan masih muda, artinya ia bisa lebih bisa cepat bergaul dengan anak-anak di jenjang grassroots. Bisa lebih banyak improvisasi dan terus berinovasi. Dapat ilmu selama kuliah juga bisa ia tuangkan untuk M'Private Soccer School. Rasanya generasi muda seperti ini apalagi mahasiswa jurusan olahraga harus lebih banyak terjun langsung. Jangan ragu," tandas Mul.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa