Afrial "Sinchan" Rahman: Rezeki Saya Sudah Bersama ASIOP Apacinti




IJL.Com- Nama besar ASIOP Apacinti tidak terlalu menjadi beban di pundaknya. Afrial "Sinchan" Rahman meyakini rezekinya memang ada bersama skuat Mutiara dari Senayan.

Sinchan. Mendengar nama ini praktis kita akan langsung teringat pada tokoh kartun anime serial Jepang yang pernah begitu hits di Indonesia awal 2000-an. Tingkah polahnya memang begitu menggemaskan namun juga terkadang membuat banyak orang jengkel. Bahkan kalau mau diakui, terkesan nyeleneh untuk ukuran bocah dengan usia lima tahun.

Entah mimpi apa seorang Afrial Rahman Saleh, pelatih ASIOP Apacinti U-9 di IJL Mayapada 2018. Panggilan Sinchan nyatanya sudah lama melekat untuk dirinya hingga saat ini.

"Oh itu panggilan pas jaman ospek di kampus, dikasih sama senior," ujar Sinchan.

"Ya tahu sendiri dah pas ospek gimana rasanya dikerjain," ucap alumni Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta angkatan 2001 tersebut sambil tertawa geli.



Alih-alih terganggu, Afrial justru menyebut "panggilan sayang" itu kini ibarat sebuah rezeki. Dari UNJ sampai di ASIOP Apacinti, banyak orang sudah terlanjur mengenal dirinya dengan sebutan Sinchan.

"Ha-ha-ha iya ini sampai di ASIOP masih dipanggil Sinchan, mungkin sudah rejeki kali ya," ujarnya.


"Anak-anak saya di rumah jadi tahu juga kalau ayahnya dipanggil Sinchan," tambahnya seraya tertawa lebar.



Sinchan memang meyakini apa yang didapatnya sejauh ini adalah sebuah rejeki yang tidak bisa dibilang kebetulan semata. Termasuk saat cerita saat dirinya dapat tawaran langsung dari sosok sekelas Mahruzar Nasution untuk menangani ASIOP.

"Saya sudah enam tahun di ASIOP, dapat tawaran dari om Mahruzar Nasution. Sempat ada tarik ulur saat itu karena berbarengan dengan ajakan Iwan Setiawan untuk gabung ke Persija. Tapi akhirnya ASIOP yang beri dulu kepastian," ungkap Sinchan.

"Toh saat ini saya memang ingin menyumbangkan apa yang didapat semasa kuliah ke anak-anak usia dini. Harus ada sebuah pembelajaran besar," tegas pelatih yang baru pulang dari Jepang usai mengawal skuat Sister City DKI U-14 itu.



Sinchan memang sama sekali tidak menyesali keputusannya memilih untuk berlabuh bersama ASIOP Apacinti. Nama besar Mutiara dari Senayan pun tidak membuat dirinya ambil pusing.

Meski demikian ia menyadari bukan hal mudah menangani tim di level grassroot. Ada banyak tantangan harus ia lewati dengan taraf berbeda-beda.

"Kalau saya sih tidak merasa terbebani ya enjoy aja, kalau tekanan sih ada tapi bisa dilalui dengan baik. Di ASIOP pun kami selalu mengenalkan target apa yang harus dicapai saat level grassroot atau youth, semua ada porsinya masing-masing. Sebagai pelatih ada banyak pengalaman diambil pula dari sini," terang pemegang lisensi D Nasional tersebut.





Ya, Sinchan memang bersyukur apa yang didapatnya selama ini ia sebut sebagai sebuah pengabdian. Adapun selain sebagai beprofesi pelatih SSB, ia adalah seorang guru di SDIT Al Abrar, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Dukungan keluarga terutama sang istri pun tidak pernah berhenti mengalir untuk dirinya. Tidak heran, selalu ada senyum mengembang keluar walaupun jarak tempuh Harapan Indah, Bendungan Hilir lalu Wisma Aldiron (markas ASIOP) harus dilaluinya saban hari.

"Saya rumah di Bekasi, Harapan Indah, ya sudah biasa pergi gelap pulang gelap. Berangkat subuh untuk ngajar menembus kemacetan Jakarta, lalu siangnya langsung ke Lapangan Aldiron sampai maghrib baru kelar. Paling kalau ada hari libur ya Rabu," cerita Sinchan.


"Tapi ini semua bagi saya rezeki, ASIOP sudah memberi banyak kesempatan termasuk dampingi tim berlaga di luar negeri dari Australia sampai ke Korea Selatan. Kalau profesi sebagai guru adalah pengabdian," tandas pelati berusia 35 tahun itu.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa