Ajian Rawa Rontek Tajimalela


IJL.Com- Reli-reli panjang penuh kelokan tajam kudu ditempuh Tajimalela FA demi satu tiket Final Plate IJL U-11. Gol "penyambung nyawa" ditambah drama adu penalti hampir bikin jantung copot.

Tangis haru pecah mewarnai wajah anak-anak Tajimalela FA akhir pekan lalu di laga kontra B24HABS dalam duel bertajuk Semifinal Plate IJL U-11. Satu tiket partai puncak mampu dibawa pulang Panser Bekasi usai melewati jalan terjal penuh kelokan tajam berbalut perpanjangan waktu hingga drama adu penalti.

Ya, seperti yang sudah diramalkan sebelumnya, gelaran Plate tidak kalah dengan kategori Champions. Tidak ada sama sekali terlintas label "kasta kedua" menghinggapi rumput hijau, aromanya tetap sengit nan mendebarkan.

"Ini buah kerja keras anak-anak dari proses latihan, persiapan kami benar-benar matang untuk menghadapi babak Semifinal Plate IJL U-11," ujar pelatih Tajimalela, Sugeng Waluyo.


"Laga kemarin juga bisa dibilang sebagai bentuk pelampiasan anak-anak pasca kegagalan lolos ke fase champions 16 Besar," tambah Sugeng seraya tersenyum lebar.

Tajimalela sendiri sempat tertinggal terlebih dahulu lewat gol pemain bertenaga kuda milik B24HABS, Rama Apriansa. Panser Bekasi baru bisa menyamakan kedudukan lima detik jelang peluit panjang dibunyikan lewat aksi ciamik Ilham Paolo Maldini.

Bak ajian rawa rontek, nyawa Tajimalela kembali tersambung berkat gol magis Maldini. Usut punya usut, ada sedikit "perjudian" yang terselip di balik layar.

"Saya langsung berpikir saat tertinggal maka pilihannya adalah memasukkan pemain dengan karakteristik menyerang, empat nama saya sodorkan. Toh kalah satu, dua gol atau berapun ya sama saja," ungkap Sugeng.

"Bisa dibilang keberhasilan Tajimalela menyamakan kedudukan tidak lepas dari sebuah perjudian," ungkap Sugeng seraya tersenyum lebar.

Laga kontra B24HABS juga jadi arena comeback terbaik bagi kiper Tajimalela, Bondan Setyo. Derasnya arus persaingan kompetisi IJL U-11 yang sempat membuat dirinya terombang-ambing kini membuat Bondan nampak jauh lebih kuat.

Tercatat ada dua penyelamatan krusial dibukukan Bondan di babak adu penalti yang berakhir dengan skor 4-3 untuk Tajimalela. Pelukan hangat sang penjaga gawang yang mendarat ke rekan setimnya, Ehud Mischa Efruan betul-betul sarat makna.

"Begitu babak adu penalti digelar, saya sudah nampak yakin anak-anak mampu melaju ke partai puncak. Kembali, ini buah proses latihan, kami matangkan betul skenario adu penalti," tandas Sugeng.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa