Akademi Persib Bogor Mengaum Sampai Nafas Terakhir

 


IJL.Com- Akademi Persib Bogor U-13 membuktikan mental 'Maung' bukan sekadar pemanis kata-kata. Mengaum sampai nafas terakhir meskipun harus rela angkat koper.

Akademi Persib Bogor harus mengakhiri kiprahnya di kancah Indonesia Junior League (IJL) U-13 pada akhir pekan kemarin. Bertemu R Soccer di fase knockout 16 Besar, M Fairuz Al Zamail dan kawan-kawan rela mengakui keunggulan lawannya tersebut dengan skor akhir, 0-2.

Namun Akademi Persib Bogor jelas bukan tanpa perlawanan. Taktik yang diperagakan faktanya cukup berhasil memaksa R Soccer putar otak lebih kencang.

Ya, skema build-up yang konsisten diaplikasikan oleh anak-anak APB jadi karakter pembeda di atas lapangan. Hujan tekanan dari tim lawan tidak membuat Muhammad Fais Rahmansyah dan kawan-kawan panik berlebihan.

Beberapa kali serangan dari APB juga menyita konsentrasi pasukan R Soccer. Semua selalu dibumbui keberanian merancang skema build-up dari kaki ke kaki.

"Yang pertama jelas, kami sedang mengikuti proses dalam pembinaan sepak bola usia muda. Kami ingin menanamkan ke anak-anak bagaimana jika tekanan itu datang, maka mereka bisa mencari solusi untuk keluar dari tekanan," ujar pelatih APB, Fahmi Ramandhana.



"Mencari solusi bukan mencari aman, masalah error nantinya tidak masalah karena dari situ nanti akan ketemu perbaikan individu dan sistem. Ke depannya saya yakin jika terus ditempa, mereka akan semakin terbiasa," seru Fahmi yang sudah merasakan sengitnya gelaran IJL sejak musim 2019.





Akademi Persib Bogor memang sadar R Soccer datang dengan status pemuncak klasemen penyisihan grup berbekal catatan super ciamik. Namun di atas lapangan, 'Maung' terlihat jelas ogah gentar.

Karena itu, Fahmi berharap tetes air mata yang jatuh dari wajah anak-anak APB di akhir laga bukan akhir dari segalanya. Ya, 'Maung' tetap mengaum!

"Pertandingan yang luar biasa karena kami berhadapan dengan R Soccer yang rajin memasukkan dan tidak pernah kebobolan. Tapi memang selama persiapan kemarin, kami fokus pembenahan tim sendiri," ujar Fahmi.



"Tidak ada masalah kami harus gugur lebih cepat, meskipun saya tahu ada keinginan dari semua elemen tim APB untuk melaju lebih jauh. Tapi ya beginilah sepak bola. Selalu ada kesan tiap kali kami berkompetisi di IJL karena IJL lebih dari sekadar kompetisi pembinaan usia muda," tandas Fahmi seraya tersenyum.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa