Akademi Persib Bogor Satu Komando Mengasah Taring




IJL.Com- Kembali memanfaatkan arus teknologi jadi salah satu cara Akademi Persib Bogor guna menjaga kestabilan performa anak-anak didiknya walau harus menepi dari rumput hijau. Tetap satu komando, tak ada kalimat patah semangat dalam kamus anak-anak 'Maung'. 

Keputusan Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa & Bali seiring menanjaknya kasus pandemi Covid-19 turut berimbas pada program latihan Akademi Persib Bogor (APB). Pasalnya, segala akses kini jadi serba terbatas. 

Otomatis, manajer dan tim pelatih APB langsung mengambil sikap responsif dan antisipatif. Pedal rem kudu diinjak, menepi untuk sementara waktu dari atas rumput hijau jadi langkah paling bijak.

"Dampak PPKM sangat jelas terasa, yang paling utama adalah ditutupnya beberapa sarana latihan sehingga rutinitas jadi terhambat. Selain itu kami juga memutuskan untuk tidak melakukan pertandingan atau ujicoba yang biasanya dilakukan setiap minggu selama PPKM sebelumnya berlangsung," terang Ketua Umum APB, Dodi Irwan Suparno. 



"Hal ini untuk meminimalisir terjadinya kerumunan dan kontak dengan orang-orang asing. Semoga kondisi ini cepat berlalu dan kita semua senantiasa diberikan kesehatan," tambah Dodi lagi. 



Namun Dodi mengatakan, hal tersebut bukan berarti rutinitas latihan anak-anak 'Maung' jadi berhenti total. Pandemi tak serta merta jadi alasan untuk asik rebahan, segalanya bisa disiasati salah satunya dengan memanfaatkan arus gelombang teknologi. 

Beruntung memang APB mendapat kawalan  dari Akademi Persib pusat yang sudah tersebar sampai 17 cabang. Istilahnya, sudah ada "mitigasi bencana" dipersiapkan. 

Sesi latihan online yang disusun pun bisa dibilang rapi, terstruktur, terintegrasi dan sesuai porsi level usia. Tak heran, barisan pelatih mampu dengan cepat beradaptasi. 

"Adapun arahan dari pusat yaitu dengan mengadakan latihan tambahan berupa dengan sistem online dari rumah untuk menjaga kondisi kebugaran seluruh siswa selama PPKM darurat ini," jelas Dodi. 



"Alhamdulillah, pelatih-pelatih kami sudah pernah melakukan latihan secara online ini tahun lalu pada saat seluruh lapangan tidak dibuka untuk latihan. Jadi ini adalah alternatif terbaik agar bisa memantau para siswa dalam menjaga kondisi fisiknya," sambung Dodi yang juga berprofesi sebagai dokter hewan sekaligus pengusaha tersebut. 





Dodi juga menambahkan, kasus pandemi yang belum kunjung kelar bukan jadi alasan APB jadi patah semangat meramaikan kancah pembinaan sepak bola usia dini. Apalagi mereka juga tidak ingin kecolongan start menyambut pagelaran kompetisi IJL musim depan. 

Taring 'Maung' harus terus diasah, itu yang diyakini Dodi. Agenda padat sudah menunggu, songsong masa depan di tengah keterbatasan. 

"Agenda yang terdekat adalah fase Plate IJL U-9. Kami juga harus bersiap menyambut kompetisi musim depan dimana akan turun lagi di tiga kategori. Tidak lupa hajatan Persib Academy League U-14, U-16 dan U-18 serta persiapan seleksi Elite Pro U-16 serta U-18. Jadi ya agendanya sudah sangat padat," jelas Dodi. 

"Iya, kita tidak bisa mengelak dari kondisi pandemi saat ini, tapi sudah seharusnya bisa makin berkreasi untuk terus berbuat dan berusaha agar bisa mendapatkan hasil maksimal. Kami harus terus berjalan," tandas Dodi seraya melempar senyum. 





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa