Almas Ady Barreq; Buah Manis Ramuan Ciamik




IJL.Com- Keputusan Muhammad Romli menggeser posisi Almas Ady Barreq mulai membuahkan hasil manis. Kudu pintar atur emosi jika ingin lebih trengginas.

Lini depan FIFA Farmel mulai membaik setelah sempat paceklik gol. Pada pertandingan terakhir kontra Alba FC dan ASIOP, tim asuhan Muhammad Romli itu mampu menyarangkan total lima gol ke gawang lawan.

Sosok Almas Ady Barreq jadi pembeda di atas lapangan. Satu gol ia sumbangkan saat jumpa Alba FC, kemudian di laga versus ASIOP, dua gol ia borong sebagai penentu garansi poin penuh.

Senyum semringah jelas terpancar dari wajah Romli melihat performa anak asuhnya itu. Ya setidaknya dahaga yang mereka rasakan di pekan sebelumnya bisa terbayar lunas.

"Kemarin Barreq menunjukkan progress baik. Khususnya saat laga melawan ASIOP. Dia tampil sangat percaya diri," ujar Romli.



"Semoga ke depan ia bisa termotivasi lagi dalam latihan, sehingga mampu kembali tampil lebih dan lebih bagus lagi," sambung Romli.



Yang menarik, sewaktu pertama kali gabung di FIFA Farmel, posisi Barreq adalah pemain yang terbiasa beroperasi di sektor lini belakang. Tidak heran nomor punggung empat sampai sekarang masih begitu lekat di jerseynya.

"Memang Barreq awalnya bermain di sisi bek sayap. Tetapi setelah beberapa kali saya lihat potensinya lebih ke attacking jadi kami maksimalkan dia bergerak di sektor penyerangan tim," jelas Romli.



"Alhamdulillah Barreq ini anaknya cukup percaya diri. Saat saya plot di posisi penyerangan tim dia kelihatannya jauh lebih nyaman," tambah Romli seraya tersenyum.



Keputusan Romli menggeser posisi Barreq memang patut diberi acungan jempol. Selain paham dengan potensi emas anak asuh, sang pelatih juga dituntut lebih jeli meracik formula demi kepentingan tim di atas lapangan.

FIFA Farmel sendiri adalah tim yang doyan memainkan skema tridente di lini depan. Praktis, intuisi gol Barreq dinilai dapat melengkapi agresivitas serangan tim asal Kabupaten Tangerang tersebut.

Meski demikian, Romli tidak ingin Barreq tenggelam dalam pujian semata. Di atas lapangan khususnya, ia berharap sang striker harus lebih pintar mengatur emosi.

Akan terasa sangat penting memang bagi pesepak bola usia dini dapat menjaga ritme permainan dengan penuh kepala dingin sebagai bekal untuk masa depan. Fokus pada instruksi pelatih akan terasa jauh lebih baik daripada menangkap intervensi berlebih dari luar lapangan.

"Kuncinya kembali ke Barreq, kalau bisa bisa disiplin, kerja keras dan fokus bukan tidak mungkin ke depan dia jauh lebih baik lagi," jelas Romli.



"Mungkin selain dukungan teman-teman dan kepercayaan diri serta semangat yang tinggi itulah membuat Barreq terlihat punya power. Hanya saja ia harus sedikit bisa menahan emosi, jangan sampai hilang kontrol. Semoga lewat IJL, dia bisa banyak belajar sehingga membuat Barreq lebih dewasa dalam bermain," pungkas Romli.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa