Aqsa Syawala: Bukan Anak Bawang




IJL.Com- Bakal fatal akibatnya jika memandang Aqsa Syawala hanya dari ukuran postur saja. Kecil-kecil bisa bikin pedih mata.

Misi M'Private Soccer School untuk mempertahankan gelar juara IJL U-13 terus berlanjut. Di fase knock-out 16 Besar pada Sabtu (5/6), tim yang bermarkas di Cileungsi, Kabupaten Bogor tersebut berhasil melangkahi Ocean Stars dengan skor tipis melalui gol Riva Arya.

Tanpa bermaksud mengikis sumbangsih besar Riva Arya, salah satu pemain yang masih tersisa dari gerbong jawara musim lalu, seluruh penggawa M'Private sesungguhnya punya peran begitu vital di posisinya masing-masing. Tak terkecuali, Aqsa Syawala.

Menghuni pos lini depan, Aqsa punya tugas ganda. Ya, pemain berpostur mini tersebut juga efektif menerapkan pressing forward yang dalam taktik sepak bola modern punya tugas menekan garis pertahanan lawan.

Tidak heran, Aqsa tampil "kesetanan" saat mengejar lawan yang sedang menguasai bola. Ia tidak rela bek-bek Ocean Stars ikut menjaga sirkulasi dan penguasaan si kulit bundar dari lini belakang.

Walaupun kalah dari segi postur dengan bek-bek Ocean Stars yang punya tubuh setegap Goliath, Aqsa bagai David yang tak kenal kata minder. Berdoa sebelum bertanding adalah kunci.

"Awalnya memang sempat gugup kalau berhadapan dengan bek-bek yang punya badan besar. Tapi saya punya senjata namanya doa," ujar Aqsa.

"Sebelum bertanding saya selalu berdoa agar diberikan keselamatan dan kemenangan," sambung Aqsa.



Menjadi pemain termuda kedua di skuat M'Private U-13 setelah Azizu Milanesta, Aqsa jelas bukan anak bawang. Ia sendiri mengaku beruntung lebih cepat naik kelas walau saat ini usianya baru 12 tahun.

Sejatinya, Aqsa memang sudah lama menjadi buah bibir. Fighting spirit yang tak usah diragukan lagi, pos starter kerap jadi langganan.

"Kalau kata pelatih saya punya gaya berlari yang bagus jadi langsung naik ke U-13. Bangga banget bisa main langsung sama kakak senior, dapat bimbingan juga dari mereka terutama supaya tidak cepat patah semangat dan jangan takut menghadapi lawan," ujar Aqsa.




"Apalagi tugas saya kan harus berani menusuk ke pertahanan lawan jadi pasti kalau dapat tackle ya harus terbiasa," sambung Aqsa yang mengaku sangat mengidolakan Riko Simanjuntak.


Aqsa sendiri berharap, tinta emas yang pernah dituliskan kakak-kakak seniornya bisa ia lanjutkan. Suntikan mental juara sudah merasuk dalam tubuhnya.

"Insya Allah, saya yakin bisa ke arah sana. Apalagi tiap dengar perjuangan almarhum kak Rizki Fadillah yang membuat saya ikut termotivasi," tandas Aqsa seraya tersenyum.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa