Aroma Final, Teje Junaedi Arfah Ungkap Permintaan Fakhri Rasyid

Indonesia Junior League


IJL.Com- Hiruk pikuk partai final IJL U-13 tak luput dari perhatian pelatih Abstrax FA, Teje Junaedi Arfah. Faktor sahabat kental jadi alasan Teje memilih Garec's.

Keberhasilan Garec's menembus partai final IJL U-13 bisa jadi satu "kebanggaan" tersendiri untuk skuat Abstrax FA. Seperti diketahui, bersama Indonesia Rising Star mereka jadi tim yang sukses menahan imbang pasukan Cengkareng saat berlaga di babak penyisihan Grup Phenomenon.

Garec's dan Abstrax sendiri punya koneksi yang terbilang cukup dekat. Selain sama-sama tim asal Jakarta, pelatih kedua kesebelasan juga dikenal punya hubungan spesial alias konco kentel (sahabat dekat).

Teje Junaedi Arfah, juru taktik Abstrax dan Fakhri Rasyid, pelatih Garec's memang tumbuh dari lingkungan yang sama yakni Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Jakarta. Pertemuan keduanya di atas arena IJL bahkan sempat diwarnai "perang komentar" bak berbalas pantun.

Bukan hanya itu, kiper andalan Garec's, Farrel Damara sendiri adalah anak murid Teje di SMP Al Azhar Kemang. Jelas, semakin ada ikatan emosional berhembus kencang.

"Pelatih Garec's mengadopsi cara permainan gegenpressing jadi dia mengikuti gaya Abstrax sebenarnya, kami sering ngobrol setiap mau main bola bareng atau kuliah," ungkap Teje saat itu tak kuasa menahan tawa.

Indonesia Junior League

Namun khusus untuk laga final IJL U-13 Sabtu esok, Teje bergegas menghapus sejenak aroma gengsi. Ya, dengan lantang ia ingin melihat Fakhri mengangkat trofi IJL U-13 bersama Garec's.

"Ya kemarin sempat ngobrol-ngobrol soal partai final, Fakhri bahkan minta sedikit masukan dari saya," ujar Teje seraya tertawa lebar.

"Kalau Garec's menang, Fakhri bahkan juga minta traktirnya ke saya juga, justru kebalik" tambah Teje seraya geleng-geleng kepala.

Indonesia Junior League

Meski demikian, Teje mengakui bukan hal yang mudah untuk menekuk M'Private. Tak heran sedikit pesan ia titipkan untuk sang sahabat.

Abstrax sendiri sudah pernah merasakan kekuatan M'Private di babak penyisihan grup pada akhir tahun lalu. Saat itu Teje Junaedi Arfah dan anak asuhnya terpaksa mengakui keunggulan Bagas Prayoga dan kawan-kawan dengan skor tipis 1-2.

"Ini bakalan sangat seru dan yang pasti akan banyak drama di atas lapangan," raba Teje.



"M'Private memiliki pemain yang sama rata baik di tiap posisi, mirip sekali dengan Garecs. Kuncinya hanya tinggal mental dan kecerdasan pelatih dalam menganalisa pertandingan maka dia yang akan jadi pemenangnya," pungkas Teje.







  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa