ASTAM Turun Mesin




IJL.Com- Pertahanan grendel CISS Soccer Skill jadi batu kerikil yang teramat tajam untuk skuat ASTAM. Faktor fisik berujung turun mesin.

Gol cantik lewat sundulan kepala Alvin Alfareza belum cukup bagi ASTAM untuk membungkam CISS Soccer Skill pada laga pekan ke-12 IJL Mayapada U-13 Grup Sensation, Minggu (20/1).  Skor imbang 1-1 harus puas dibawa pulang anak-anak Tangerang Selatan usai tim lawan menyamakan kedudukan lewat aksi pemain pengganti, Arbiansyah Eka.

Di atas lapangan, ASTAM memang jauh lebih menguasai alur permainan. Berulangkali Reza Wahyu Hidayat dan kawan-kawan membombardir pertahanan CISS namun apa daya hasilnya masih jauh panggang daripada api.

Pertahanan grendel CISS ditengarai jadi penyebab pasukan ASTAM kesulitan menambah rekening golnya. Dipimpin pemain jebolan IJL Elite yakni Rifal, CISS dengan sigapnya mengatasi serangan frontal skuat ASTAM.

Selain daripada itu, faktor fisik jadi hal yang tak bisa dipungkiri sang pelatih, Heri Komarudin. Apa mau dikata, penyelesaian akhir ASTAM benar-benar kurang menggigit.

"Lebih pada masalah fisik saja, hari ini anak-anak kelelahan. Saya tidak bisa bohong kalau tenaga mereka terkuras hingga berujung penyelesaian akhir yang kurang maksimal," ujar Heri.



"Ya memang kalau tenaga sudah terkuras maka hasilnya di atas lapangan jadi tidak tenang ambil keputusan," sambung Heri.



Disinggung soal gol balasan CISS yang diawali miskomunikasi anak asuhnya, Heri tidak terlalu ambil pusing. Ia mengaku bersyukur ada pekerjaan rumah didapat hingga bisa diselesaikan sedini mungkin.

"Tidak masalah, hal seperti itu biasa terjadi dalam pertandingan sepak bola karena kuncinya memang lebih pada konsentrasi, lagi-lagi saya menyebut faktor fisik. Di latihan selanjutnya mungkin kiper kami, Rajwa Dadka Danendro akan lebih banyak didrill lagi," ujar Heri.

"Di ASTAM Danen itu kan bermain dua posisi sebagai kiper dan penyerang yang berarti kuncinya memang harus diawali lagi dari latihan, saya yakin Danen bisa bangkit lagi seperti saat ia mencetak gol ke gawang BMIFA," ujar Heri seraya tersenyum.



Enggan hal serupa terulang di laga selanjutnya, Heri pun tak segan meminta bantuan orangtua anak didik. Ia meyakini sebelum laga dimulai, asupan nutrisi begitu penting untuk anak-anak ASTAM jika benar-benar ingin meraih hasil lebih maksimal.

"Kebetulan saya ahli gizi juga. Tadi sudah sempat pesan agar tiap orangtua dan manajemen tim tidak lupa menjaga pola makan anak-anaknya sebelum pertandingan dimulai utamanya disediakan makanan tinggi karbohidrat agar bisa menggantikan tenaga yang terkuras karena padatnya jadwal," ujar pelatih berlisensi C AFC tersebut.







Hasil imbang kontra CISS membuat ASTAM ada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup Sensation. Saat ini mereka terpaut tiga angka dari sang pemuncak klasemen, Salfas Soccer.

Perjalanan memang masih sangat panjang, Heri pun sepakat dengan anggapan tersebut. Video rekaman pertandingan jadi alat ia dan anak asuhnya lebih introspeksi diri.

"Saya betul-betul merasa tertantang dengan atmosfer dari IJL ini. Pelatih dituntut lebih jeli karena ada video rekaman pertandingan tiap pekannya tidak hanya evaluasi tim tapi juga meraba kualitas lawan. Hasil imbang melawan CISS jadi pelajaran berharga untuk kami," tandas Heri.



 


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa