Awas Terbius Goyang Samba




IJL.Com- Kemenangan tipis atas Stoni Indonesia berbuah pelajaran berharga untuk skuat Maesa Cijantung. Terbius Goyang Samba maka bisa fatal akibatnya.

Maesa mampu mematahkan mitos di kompetisi IJL Mayapada U-13. Sempat tertinggal terlebih dahulu saat jumpa Stoni Indonesia, namun dewi fortuna begitu akrab memanggil Saubyhaky Putra dan kawan-kawan. Hasilnya skor 2-1 mampu dibawa pulang.

Lega, begitu perasaan sang pelatih, Warya Sunarya. Arya sapaan akrabnya mengakui kemenangan anak asuhnya saat itu benar-benar dinaungi keberuntungan.

"Memang di waktu istirahat saya memberikan intstruksi agar tetap fokus karena pertahanan terbaik adalah menyerang, ya minimal bisa menyamakan kedudukan," jelas pelatih Maesa, Warya Sunarya.



"Tanpa diduga saat menit akhir dewi fortuna memihak ke kami," sambungnya lagi.



Namun berharap penuh pada aura dewi fortuna tentunya bukanlah identitas Maesa yang sebenarnya. Arya pun sadar kemenangan tipis atas Stoni membuat Putra Cs harus lebih mawas diri.

Ujian lebih besar memang akan menghadang Maesa akhir pekan nanti manakala Brazilian Soccer School jadi lawan mereka selanjutnya. Anak asuh Tycho Timmerman itu sendiri baru saja memetik hasil apik kala menahan tim raksasa, ASIOP Apacinti dengan skor imbang 1-1.

"Saya memang sudah wanti-wanti kepada anak-anak soal kualitas Brazilian. Semakin kompetisi berjalan ke depan konsekuensinya akan berhadapan dengan tim-tim yang komplit baik skill, teknik serta individu pemain," ujar Arya.







Laga Maesa kontra Brazilian sendiri diprediksi akan berjalan penuh drama, tak menutup lahirnya intrik sepanjang jalannya laga. Dua tim yang punya garis permainan berbeda dengan kekuatan tiap jengkal lini terbilang merata.

Brazilian seperti diketahui adalah tim yang terkenal dengan aroma Samba dari belakang sampai ke depan. Sultan Arya Kuntara dan kawan-kawan begitu disiplin memainkan bola dari kaki ke kaki, terbilang aduhai.

Lebih daripada itu, sistem pertahanan Brazilian harus diakui masih jadi salah yang terbaik di gelaran IJL Mayapada U-13. Jika Naufal Mudzaki, Adit Ardiansyah, Ravi Fadillah Ahmad tampil secara bersamaan praktis tim lawan akan dipaksa lebih banyak putar otak. 

Begitu rapi dan bersih cara Naufal Cs menjaga area lini belakang. Urusan transisi permainan, tidak kalah menakjubkan.


Ditambah peran Arjuna Satrio yang terasa makin sentral di skuat Brazilian. Sekilas fungsinya mirip dengan etos kerja penggawa Barcelona, Sergio Busquets.


Maesa dengan poros Saubahky Putra dan Triandra Kaysan yang rajin memanfaatkan lebar lapangan tentunya akan dituntut lebih jeli mengendalikan tempo di atas lapangan. Atur nafas sebaik mungkin, waspadai senjata makam tuan saat sedang keasikan menyerang.

Sebuah sinyal bahaya bagi Maesa tentunya jika larut dalam bius Goyang Samba ala Brazilian Soccer School. Rasa frustrasi bisa berujung petaka di menit-menit krusial seperti yang dirasakan ASIOP.

"Mereka tim yang sangat kompak, pass to pass antar lini begitu rapi dalam membangun serangan. Terlihat seperti permainan modern masa kini, simple dan efektif," terang Arya.







"Betul, akan berakibat fatal jika larut dalam tempo permainan Brazilian, tapi saya yetap yakin dengan kemampuan anak-anak artinya kami akan tetap pertahankan gaya Maesa sebisa mungkin hal itu jadi senjata ampuh meredam Brazilian," tandas pelatih terbaik pekan ke-10 tersebut.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa