Banyubiru Pramudyasmoro; Tembus IJL All Stars, Dapat Bisikan dari Adam Alis




IJL.Com- Terpilihnya bek ASIOP Apacinti U-11, Banyubiru Pramudyasmoro dalam jajaran pemain IJL Mayapada All Stars 2018 sampai juga di telinga gelandang muda Timnas Indonesia, Adam Alis Setyano. Seperti kacang yang tidak pernah lupa pada kulitnya, ada kisah menarik di dalamnya.

Melihat sekilas wajah Banyubiru Pramudyasmoro praktis akan membuat kita teringat pada sosok pesepak bola muda Indonesia, Adam Alis Setyano. Siapa sangka keduanya memang punya hubungan sangat dekat. Terbilang spesial pula.

Ya, Banyu adalah keponakan pemain yang namanya meroket saat membela Persija Jakarta tersebut. Berawal dari peran sang paman juga yang membuat Banyu memilih ASIOP Apacinti untuk menapaki karir sebagai calon aktor rumput hijau Tanah Air.

"Saya baru gabung di ASIOP, ya sekitar Februari 2018 kemarin," ujar Banyu dengan nada polos.



"Om Adam yang menyarankan saya untuk gabung ke ASIOP," tambah bek berpostur cukup besar itu.


Bagi Banyu, Adam Alis bukan hanya sekadar seorang paman dalam garis keturunan keluarga besar. Tidak cuma mentor pula namun teman berbagi cerita suka dan duka.

Banyu sadar dan paham betul bagaimana Adam dengan susah payah merajut mimpi hingga bisa menjadi pesepak bola profesional. Sudah jadi cerita turun temurun, banyak pula kemiripan kisah antara keduanya.

"Rumah saya kan di Cileungsi, ya lumayan jauh juga ke tempat latihan ASIOP di Pancoran. Kesana naik motor, kadang ada yang nganterin saudara, ibu juga sering," ujar Banyu.





"Iya jadi ingat cerita om Adam. Dulu kan dia dari Cibubur kemana-mana buat latihan atau ikut pertandingan selalu naik motor, diboncengin ibunya. Belum ada SIM, sering ketakutan kalau ada razia," ungkap Banyu sedikit tersenyum.



Ibarat kacang yang tidak lupa pada kulitnya, beberapa kali Banyu sedang bertanding membela ASIOP, Adam pun tak ragu untuk sekadar hadir. Mungkin, pemain yang kini membela Bhayangkara FC itu ingin napak tilas.

Nyatanya itu menjadi "cambuk" bagi Banyu. Sedikit malu-malu ia mengaku sedikit rasa tegang jika sang paman melihat langsung aksinya dari pinggir lapangan.

"Ya terkadang tegang juga sih kalau ada Om Adam nonton langsung, takut main jelek nanti dia kecewa," ujar Banyu tertawa.



"Tapi jadi motivasi juga supaya bisa main bagus. Ya rasanya campur aduk deh," sambung bek yang sangat mengidolakan Gerard Pique dan Putu Gede Juniantara itu.



Motivasi itu juga yang kini tersimpan di lemari pakaian seorang Banyu. Disitu terselip jersey Arema FC pemberian sang paman. Ada sejuta kenangan yang mungkin tak akan bisa dilupakan.

"Terakhir nonton om Adam waktu Arema FC main di Stadion Pakansari. Saya dapat jersey Singo Edan, buat jadi motivasi katanya," ujar bocah kelahiran Jakarta itu.

"Akan selalu saya simpan jersey Arema dari om Adam. Ga bakal dijual apalagi dikasih orang lain," sambungnya kembali tertawa lebar.



Belum lama ini, Banyu sendiri baru saja terpilih menjadi bagian dari skuat IJL Mayapada All Stars 2018 untuk membela tim Phenomenon U-11. Sepak terjangnya mengawal lini belakang ASIOP sudah membuat talent scouting Indonesia Junior League jatuh hati.

Kabar itu sampai pula di telinga Adam Alis. Tidak lupa, secarik pesan hadir untuk Banyu.

"Iya Om Adam tahu saya terpilih masuk All Stars, dia senang dan bangga sekali tapi juga berpesan agar selalu rajin latihan terus dan jangan pernah sombong," ujar Banyu.


"Pengen sih dia nonton pas saya bela IJL All Stars. Kalau ada waktu pasti om Adam selalu hadir. Ya semoga saja," tutup Banyu.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa