Berlari di Atas Rel, Militan KMJR!




IJL.Com- Kereta jurusan Cilegon sampai Rangkasbitung lanjut Cisauk jadi saksi perjuangan Ksatria Merak Junior (KMJR) di kompetisi IJL Mayapada U-13. Ada banyak kejadian unik saat Rio Saktiawan dan kawan-kawan ketagihan "berlari di atas rel".

Lagi-lagi dan berulangkali ada sebuah penegasan kalau jarak tempuh Cilegon-Cisauk tidak menghalangi tekad KMJR untuk berlaga di kompetisi IJL Mayapada U-13. Akhir pekan kemarin, tim yang diarsiteki Harmawan Hidayat itu memilih moda transportasi kereta guna sampai ke venue pertandingan.

Pagi-pagi betul, KMJR sudah tiba di Stasiun Cilegon agar tidak ketinggalan kereta. 50 menit menunggu, si ular besi akhirnya tiba.

 "Jadwal kereta pukul 06.50 WIB, tapi jauh satu jam sebelumnya anak-anak sudah tiba di stasiun. Tidak sabar. Total ada 27 rombongan, 24 pemain dan tiga official tim termasuk saya," ujar Harmawan Hidayat.



"Kami dua kali naik kereta. Pertama rute lokal Merak-Rangkasbitung lalu lanjut commuter line jurusan Tanah Abang turun di Cisauk," tambah Awank, sapaan akrab sang pelatih.




Momen-momen berkesan didapat sepanjang perjalanan. Canda tawa riang lepas terlukis jelas dari wajah anak-anak KMJR.

Banyak kejadian unik yang mengundang tawa. Maklum, ini pertama kalinya Rio Saktiawan Cs naik kereta. Tidak heran, selfie jadi hal wajib paling utama.

"Mereka senang sekali, tiap menitnya selalu saja ada hal unik. Dari berangkat saja anak-anak ini sibuk sendiri dengan handphone masing-masing, ya selfie pastinya. Maklum baru pertama naik kereta," tutur Awank tak kuasa menahan tawa.





Nyatanya, semangat itu menular ke sesama penumpang kereta lainnya. Bahkan petugas commuter line Stasiun Rangkasbitung sempat melontarkan sedikit candaan untuk anak-anak KMJR.

"Beberapa kali penumpang bertanya ini rombongan pake seragam bola mau main dimana, anak-anak dengan bangga menjawab Indonesia Junior League," cerita Awank.



u13-04112018-special-shot-ijl-b

"Waktu di Stasiun Rangkasbitung anak-anak sempat memotong jalur antrian sampai petugas keamanan juga memarahi mereka, duh saya cuma geleng-geleng kepala saja. Sempat dikira tim Arsenal juga sambil sedikit bercanda," ujar Awank tak kuasa menahan tawa.



Tak ketinggalan saat momen KMJR pulang kembali ke kota asal. Dari ditegur sesama penumpang commuter line sampai harus menunggu empat jam lamanya sebelum kereta tujuan Cilegon tiba. Meski demikian, tetap ada senyum manis ditebarkan. Begitu militan memang.

"Tidak sampai disitu, waktu pulangnya juga ada beberapa kejadian dari yang kehilangan kartu commuter line, karcisnya jatuh sampai sempat ditegur penumpang lain karena ribut bergurau," ungkap Awank kembali geleng-geleng kepala.


"Mungkin akan kami evaluasi kembali menggunakan transportasi kereta, karena sulit untuk mengatur jadwal keberangkatan khususnya yang dari Rangkasbitung ke Merak," ujar pria yang mengidolakan manajer legendaris Arsenal, Arsene Wenger itu.



"Kemarin dapat jadwal pukul 20.00 dari Rangkasbitung, padahal kami sudah tiba sejak 15.30 sedangkan jadwal kereta terakhir untuk sore hari itu 14.30. Ya terpaksa menunggu empat jam ya. Tapi anak-anak tetap happy walaupun sampai Cilegon jam 10 malam dan allhamdulillah mereka berangkat sekolah semua Senin ini," tandas Awank sembari mengacungkan jempol.



KMJR sendiri di laga pekan keempat kemarin harus puas bermain imbang tanpa gol kontra Stoni Indonesia. Saat ini anak-anak Cilegon untuk sementara bertengger di peringkat ke-11 Grup Sensation dengan torehan tiga poin. Perjalanan masih sangat panjang, banyak waktu untuk M Ridho Amri dan kawan-kawan berlari secepat ular besi.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa