Bikin Pedas Mata, FIFA Farmel Waspadai Duo Cabe Rawit


IJL.Com- Pernah dibuat bertekuk lutut oleh Pelita Jaya Soccer School di babak penyisihan grup jadi motivasi tersendiri untuk armada FIFA Farmel. Waspada, ada kecil-kecil cabe rawit yang menghantui.

Impian FIFA Farmel menginjak podium tertinggi kompetisi IJL U-9 musim 2019 tinggal selangkah lagi. Akhir pekan nanti tepatnya Minggu (1/12), tim besutan Djoko Suprianto tersebut akan bersua Pelita Jaya Soccer School dalam tajuk laga akbar nan bergengsi alias partai Final Champions.

Sama seperti Pelita, langkah FIFA Farmel menggapai tiket final bisa dibilang cukup berjalan mulus. Skor 2-0 dengan dominasi permainan kelas wahid mereka pertontonkan saat menjungkalkan D'Joe di babak semifinal.

Meski demikian, di balik kemenangan tersebut, Djoko mengakui tim asuhannya bukannya tanpa celah. Koreksi diri adalah senjata terbaik.

"Persiapan dua Minggu terakhir Insya Allah sudah cukup maksimal. PR kami masih sama, membenahi transisi dari menyerang ke bertahan," ujar Djoko.

Farmel sendiri sebelumnya sudah pernah bertemu Pelita di babak penyisihan grup. Saat itu Azka Ghaisan dan kawan-kawan terpaksa mengakui keunggulan The Young Guns dengan skor tipis 0-1 lewat gol semata wayang Rafif Aby Sofyan.

Praktis, Djoko dan anak asuhnya tidak mau lagi terjatuh untuk yang kedua kalinya. Ya, ini adalah final, sekarang saatnya.

"Kekalahan di penyisihan grup adalah pelajaran buat kami. Anak-anak selalu memperbaiki setiap lini dan kekompakan tim. Pertandingan melawan Pelita sudah ditunggu-tunggu, pasti sangat seru dan menegangkan," ujar Djoko seraya tersenyum lebar.

Sedikit banyak peta kekuatan Pelita memang sudah diraba-raba oleh Djoko. Pemain dengan terapi kejut listrik bertegangan tinggi macam Rafif Aby Sofyan jadi sosok yang paling ia waspadai.

Tak hanya Rafif, Djoko diam-diam juga menyimpan kekaguman pada satu pemain Pelita Jaya lainnya. Bukan Valdo Putra, tak lain tak bukan dia adalah Brian Juro.

Pergerakan Rafif dan Juro memang kecil-kecil cabe rawit, begitu pedas di mata bek dan kiper lawan. Lengah sepersekian detik saja, maka telak hukumannya.

"Pelita punya penyerang dengan postur kecil, saya ingat yang membobol gawang kami di babak penyisihan grup," ujar Djoko.

"Ada satu lagi, striker cilik yang mencetak gol kedua ke gawang GRT Sitanala, entah dari mana datangnya tiba-tiba dia muncul dan membuat jala gawang lawan bergetar," tandas Djoko.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa