BMIFA Menyusun Kepingan Puzzle




IJL.Com- Seperti menyusun kepingan puzzle, begitulah tugas pelatih BMIFA, Mukti. Ada momentum di laga versus All Star Galapuri, meraba-raba poin penuh demi menjaga asa.

Riak-riak kecil masih betah menggelayuti skuat BMIFA. Jelang laga kontra All Star Galapuri pada akhir pekan nanti, sang pelatih, Mukti tidak berhenti mengelus dada.

Persiapan tim yang minim masih jadi pekerjaan rumah paling besar, terbilang sulit dipecahkan. Sebabnya apalagi kalau bukan soal durasi latihan.

"Persiapan kurang maksimal, ya biasa kendala dalam menangani tim SSB memang begini terutama dalam soal jarangnya anak-anak latihan bersama," buka Mukti.



"Hari ini yang datang ABC, besoknya DEF. Jadi apa yang dimau pelatih tidak bisa sampai secara utuh. Ya ibarat menyusun kepingan puzzle, selalu saja ada yang kurang," sambung Mukti.



Berkaca dari laga terakhir saat jumpa FU15FA Bina Sentra, kepingan puzzle itu ada dalam bentuk komunikasi antar pemain. Di atas lapangan Mukti bahkan mengakui anak asuhnya seperti tidak saling bicara.

"Imbasnya kalau dari segi permainan anak-anak memang cenderung kurang paham soal pakem yang dijalankan. Komunikasi juga masih bermasalah," terang Mukti.







"Kalau talenta sebenarnya mereka punya tapi ya itu tadi karena kurang diasah saja," tambah pelatih yang mengidolakan eks allenatore AC Milan dan Sevilla, Vincenzo Montella itu.



Meski demikian Mukti tak mau tenggelam dalam rasa putus asa. Ia menegaskan anak asuhnya bukan tipe pemain dengan mental tempe.

Disinggung soal persaingan menuju zona delapan besar, Mukti juga meyakini BMIFA ogah buru-buru mengibarkan bendera putih. Ya, pelatih berlisensi C AFC itu tak akan pernah bosan menyusun kepingan puzzle.

"Saya masih punya harapan dan keyakinan kalau anak-anak bisa masuk zona delapan besar. Harapan saya belum putus, siap dan yakin," tegas Mukti.



"Motivasi anak-anak masih ada dan sangat besar. Saya percaya itu," ujar Mukti lagi.



Kesempatan untuk menjaga asa itu memang ada di laga kontra Galapuri. Kebetulan tim lawan juga masih mencari bentuk permainan terbaiknya.

Nama kiper Galapuri, Dzaki Nurfaizi diprediksi akan kembali pegang peranan seperti saat laga versus Salfas Soccer. Selain itu, tim yang diarsiteki Salim Permana tersebut harus mencari opsi lain tukang juru gedor jala gawang lawan, alamat bahaya jika hanya bergantung pada Cello Sasikirana seorang. Sosok penggawa jebolan IJL Elite 2018, Damar Bhawono rasanya cukup punya potensi sebagai darah segar.

Galapuri saat ini ada di peringkat ke-12 klasemen sementara Grup Sensation dengan raihan sembilan poin dari tujuh laga. Sementara itu, BMIFA ada dua strip di atasnya dengan koleksi 11 angka.

Berharap dan terus berharap, begitu yang dikatakan Mukti. Alih-alih mengorek kekuatan tim lawan, ia lebih fokus membenahi kekurangan anak asuhnya sendiri.

"Ya saya berharap dan selalu yakin di setiap pertandingan mendapatkan hasil maksimal walau kenyataannya masih jauh dari kata memuaskan," tutur Mukti.



"Saya tidak punya komentar untuk Galapuri, saya hanya fokus mempersiapkan BMIFA untuk selalu total dalam menghadapi pertandingan lawan tim mana pun," tandas fans berat Persita Tangerang tersebut.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa