IJL.Com- Pekan pertama IJL U-11 memang jadi ajang banyak pemain curi panggung. "Wajah lama" tak surut tebar aksi menawan, pemain debutan jelas tak mau ketinggalan.

Kiper: 

Abdun Kais (Sparta)

Penampilan Kais patut diacungi jempol, dua laga ia catatkan lewat torehan clean sheet. Dibombardir serangan Serpong Jaya tidak membuat kiper jebolan IJL All Stars U-9 2017 itu panik, mental jadi kunci.



Bek: 

M Suryadi Pratama (Serpong Jaya)

Tama bermain sangat tangguh di lini belakang Serpong Jaya, ia mampu jadi mengawal pergerakan penyerang berbahaya Sparta, M Nazwan. Benteng terakhir Black Panther, cukup handal mengantisipasi serangan bola-bola udara.



Rivandino Riansyah (Salfas Soccer)

Salah satu kunci kemenangan Salfas Soccer atas Satria Muda, kokoh bak batu karang di lini belakang, penuh konsentrasi. Rivandino juga punya reading the game cukup baik, modal bagus sebagai seorang pemain belakang.



Elvin Oktora (Maesa Cijantung) 

Elvin punya body balance yang prima, tidak mudah untuk melewatinya saat duel satu lawan satu, ia jugapunya penempatan posisi yang sangat-sangat disiplin. Sebagai nilai tambah, attitude di atas lapangan juga cukup baik, contoh positif untuk pemain seusianya.



Gelandang: 

Fabian Aviliano (Young Warrior Football Academy)

Pemain jebolan IJL All Stars U-9 2017 yang semakin berani tampil, posisi gelandang sayap membuat dirinya kian pede mencatatkan nama di papan skor. Tangkas dan taktis, cepat saat melakukan dribbling.



M Zona (FIFA Farmel)

Pemain yang paling banyak bergerak di skuat FIFA Farmel, jembatan antar lini, sangat tenang penampilannya di atas lapangan. Visi bermain Zona sangat menjanjikan sebagai jenderal lapangan tengah.



Risandi Ilham (Putra Sejati)

Sandi mampu menangkap instruksi pelatih dengan sangat cepat, pemain yang punya tingkat intelegensi tinggi untuk ukuran pemain seusianya khususnya soal peran sebagai seorang gelandang murni. Hat-trick hero untuk skuat Putra Sejati.



Taffarel Rafa Raditiya (ASTAM)

Manuver Rafa selalu menyulitkan barisan pertahanan All Star Galapuri bisa dibilang ia adalah kran pertama serangan ASTAM, sangat elegan. Cetak satu gol spektakuler lewat skema tendangan bebas dari setengah lapangan.



Playmaker:

Azizu Milanesta (M'Private Soccer School)

Poros utama serangan M'Private Soccer School, banyak umpan matang lahir dari kaki Nesta. Si kidal yang istimewa, penampilannya makin dewasa di atas lapangan dan cukup memanjakan mata penonton.



Rizki Eka Saputra (Pelita Jaya Soccer School)

Pembuka kran serangan Pelita Jaya Soccer School, dua kaki yang sama hidup membuat laju Rizki cukup sulit untuk dihentikan. Kontribusi besar untuk The Young Guns, satu gol ia sumbangkan.



Penyerang: 

Kelvin Ananda (Indonesia Rising Star)

Cerdik, lincah, cepat ambil keputusan dan terbukti ada dua gol disumbangkan Kelvin. Skill dan teknik individu Kelvin adalah senjata utama Indonesia Rising Star, tidak heran ada pujian ia dapatkan dari pelatih tim lawan.



Pelatih:

Lucky Nurdiansyah (Putra Sejati)

Lucky mampu menjaga ritme permainan apik anak-anak asuhnya sepanjang 2x12 menit jalannya laga, sebagai pelatih level SSB, ia sangat cerdik membakar motivasi. Paham dengan potensi emas anak didik membuat Lucky makin nyaman memanfaatkan formula unggulan Putra Sejati.

Cadangan:

Kiper: Azelio Afterisya (ASIOP)

Bek: Achmad Bijak Wibisana (Remci), Fajri Ramadhan (GRTS), Arsya Gumilang (Pro: Direct Academy), Rama Apriansa (B24HABS), Djone Nathanael (BMIFA)

Gelandang: Aliq Brantama (Garuda Muda Soccer Academy), Kiki Adhitya (Alba FC), Gabriel Karnadi (Ocean Stars), Miroslav Fernando (FU15FA Bina Sentra), Baguse Verespatie (Pelita Jaya Soccer School)

Penyerang: Firman Hakim (Indonesia Muda Utara), Azka Putra (Giras), M Athar A (Stoni Indonesia), Rayhan Faza (CISS Soccer Skill)