Cipta Cendikia Tak Silau Gemerlap Lampu Pesta





IJL.Com- 11 gol dalam dua laga tidak membuat Cipta Cendikia FA seperti di atas angin. Saatnya berkaca, palingkan muka dari gemerlap lampu pesta.

Gaya penampilan artistik Cipta Cendikia FA (CCFA) kembali memakan korban. Setelah Stoni Indonesia (6-0), akhir pekan kemarin giliran BMIFA dilibas lagi-lagi dengan skor meyakinkan (5-0).

Senyum semringah terpancar jelas dari sang pelatih, Yance Putra. Bukan soal pesta kemenangan yang dibawa pulang anak asuhnya namun lebih kepada proses Raja Aybeun dan kawan-kawan menceploskan bola ke gawang lawan.

"Yang penting anak-anak mulai belajar untuk tahu diri dalam arti kata betapa pentingnya mereka menyiapkan segala sesuatunya sebelum pertandingan dimulai, ya apalagi kalau bukan lewat proses latihan," ujar Yance.



"Ini lapangan Stadion Mini Cisauk sudah makin cantik nih, anak-anak makin ditantang menunjukkan aksi terbaiknya dari segi passing, dribbling dan juga kecepatan berpikir. Saya kira itu yang teramat penting melihat sisi positif dari kemenangan pekan ini," sambung Yance.







Gol yang diciptakan anak-anak CCFA harus diakui memang berselera tinggi. Faldy Hafiz dua kali mencatatkan namanya di papan skor lewat sepak terjang menawan bak legenda hidup AS Roma, Francesco Totti. Spesialis bola gantung diperagakan pemain bernomor punggung 11 tersebut.

Muhammad Rafly Ikram Selang tidak mau ketinggalan. Gol lewat aksi sentuhan satu-dua, diakhiri tusukan tajam membuat dirinya semakin membuktikan diri sebagai gelandang paling berpengaruh di kompetisi IJL Mayapada U-13.

Raja Aybeun pun demikian. Bek bertubuh besar itu punya naluri gol tinggi saat tendangan kerasnya melesat tajam mengoyak jala gawang BMIFA.

"Gol yang diciptakan Rafly contohnya, hal itu tidak akan bisa terjadi kalau rumput Stadion Mini Cisauk tidak punya kualitas seperti saat ini," terang pelatih dengan lisensi C AFC itu.



"Kembali saya ingin ingatkan ke anak-anak kalau panggung besar sudah mereka dapat, semua tim di IJL Mayapada U-13 kini berlomba-lomba menunjukkan aksi terbaiknya jadi tidak ada alasan untuk jauh ketinggalan memahami skema di atas lapangan. Kami juga harus sadar kalau pemain BMIFA tidak kena kartu kuning kedua mungkin hasilnya bisa berbeda, mereka cukup merepotkan CCFA," ujar Yance.



Yance memang tak mau anak asuhnya mabuk kemenangan. Mawas diri dan pandai-pandai berkaca jika armada CCFA ingin terus melaju di trek lurus.

Pesta gol yang dicatatkan CCFA menurut Yance memang seperti pisau bermata dua. Semakin lama ia menyadari anak asuhnya akan jadi bidikan tim-tim lawan.

Menepis kilau gemerlapnya lampu pesta. Ya, mungkin itu istilah kalimat yang tepat. 

"Ya beginilah resikonya, lawan akan makin sering mencari celah di CCFA. Makanya anak-anak saya tekankan harus lebih pandai berkaca diri, segera lupakan kemenangan hari ini cukup jadikan modal untuk bisa lebih baik dan lebih baik lagi. Tadi saya juga minta Raja Aybeun untuk menepi ke pinggir lapangan karena ada sedikit kram, jangan terlalu memaksakan diri karena kompetisi masih sangat panjang," tegas Yance.





"Ada pemain yang masih sakit dan penyembuhan cedera membuat saya sebagai pelatih harus lebih jeli. Ada harapan persaingan di internal tim makin sengit agar daftar starting line-up berubah tiap pekannya, ya ga apa-apa saya harus pusing sedikit menentukan pilihan," tutup Yance seraya tertawa.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa