Curhat Lirih Juru Taktik SSJ Kota Bogor


IJL.Com- Standing aplaus patut didapatkan pasukan SSJ Kota Bogor walaupun kiprah mereka harus terhenti di babak fase champions 16 Besar IJL U-9. Meski demikian, sang pelatih Fahmi Ramandhana mengaku masih belum bisa move-on.

Sepak terjang SSJ Kota Bogor di gelaran IJL U-9 musim 2019 harus terhenti di babak fase champions 16 Besar. Sembilan poin yang mereka kantongi belum cukup untuk meraih garansi tiket semifinal.

Abercio Al Fadelf dan kawan-kawan memang agak sedikit dijauhi dewi fortuna. Kegagalan mereka lolos ke semifinal hanya perkara hitung-hitungan produktivitas gol dimana seteru terdekatnya yakni Pelita Jaya lebih unggul satu langkah.

Peluang SSJ Kota Bogor lolos ke babak semifinal sebenarnya sempat terbuka lebar saat Pelita Jaya ditekuk Alba FC di partai terakhir dengan skor 0-1. Namun sayang di saat yang bersamaan, SSJ Kota Bogor hanya mampu menang tipis atas ASIOP lewat gol semata wayang Abercio.

Namun ya memang begitulah sepak bola dengan drama bumbu-bumbu kentalnya. Terkadang sulit dibaca oleh logika, bagi SSJ Kota Bogor apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur.

"No coment, masih belum bisa percaya, ya tapi inilah yang namanya sepak bola. Anak-anak sudah berjuang sampai menit akhir tapi sayang memang di laga pembuka kami kecolongan, ibaratnya kalah start dari Pelita Jaya," ujar pelatih SSJ Kota Bogor, Fahmi Ramandhana.

"Sampai sekarang, jujur masih belum bisa move on. Hanya beda satu gol saja ya padahal, tapi sekali lagi inilah drama sepak bola dan selamat untuk Pelita Jaya," tambah Fahmi seraya mencoba tersenyum.


Perjalanan pulang dari Sawangan menuju Kota Hujan, bayangan Fahmi memang belum bisa lepas dari ketatnya atmosfer pertandingan yang ia dan anak-anak asuhnya baru saja lewati. Andai saja waktu bisa berputar kembali, begitu bunyi lubuk hatinya yang terdalam.

"Saya sudah feeling kalau di Grup A ini pasti yang lolos akan adu tos-tosan selisih gol dan terbukti bayangan itu tidak meleset. Apalagi jika sudah bertemu Pelita Jaya, selalu seru bertemu dengan mereka apalagi pelatihnya," ujar Fahmi seraya tersenyum.

"Sepanjang perjalanan pulang, saya selalu berbicara dalam hati, ya andaikata waktu bisa berputar kembali," tambah Fahmi.

Meski begitu, SSJ Kota Bogor bisa dibilang sudah mendapat tempat tersendiri di hati publik IJL. Suatu kesatuan tim yang tidak hanya punya mental pejuang namun juga attitude positif di dalam dan luar lapangan.

Standing aplaus pun patut disematkan untuk Fahmi dan anak-anak asuhnya. Curhat lirih sang juru taktik jadi salam perpisahan penuh arti.

"Semua tim yang lolos ke semifinal sudah pasti bagus dan layak. Jalannya laga pasti akan berjalan lebih seru. Yang pandai merotasi pemain saya prediksi bisa melaju ke partai puncak," ujar Fahmi.

"Sejujurnya saya masih berandai-andai, kalau saja kami ada di Grup B, tim semifinalis semuanya berasal dari Grup Phenomenon," tandas Fahmi seraya tertawa lebar.

Empat tim semifinalis champions IJL U-9, tiga diantaranya memang sudah pernah bertemu yakni Pelita Jaya, FIFA Farmel dan D'Joe FC saat babak penyisihan Grup Phenomenon. Sementara GRT Sitanala jadi satu-satunya wakil dari Grup Sensation.

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa