IJL.Com- Serbuan ancaman yang datang silih berganti dari armada R Soccer tidak membuat kiper Basic Soccer School 24 Cafe, Dandi Dwi Pratama cepat-cepat lempar handuk. Tabah sampai peluit akhir.
Basic Soccer School 24 Cafe harus rela mengawali kiprahnya di kancah Indonesia Junior League (IJL) U-13 dengan hasil minor. Berhadapan dengan R Soccer, skor akhir 0-6 kudu ditelan tim yang bermarkas di Sepatan, Kabupaten Tangerang tersebut.
Meski terus dibombardir tim lawan sepanjang pertandingan, kubu Basic Soccer School 24 Cafe bukan tanpa perlawanan. Simbol perjuangan itu tergambar dari bawah mistar gawang lewat aksi sang kiper, Dandi Dwi Pratama.
Jatuh bangun Dandi menahan nafsu anak-anak R Soccer yang nampak begitu gatal untuk pesta gol. Banyak penyelamatan krusial ia sematkan meski pada akhirnya pil kekalahan tak bisa terhindarkan.
Ditemui sesuai pertandingan, sama sekali tak ada raut wajah kekecewaan dari Dandi. Ya, ia bangga bisa berdiri tabah sampai peluit akhir.
"Kecewa karena kalah? Tidak sama sekali. Awal ini bukanlah akhir," tegas Dandi seraya tersenyum.
"Ya namanya risiko jadi kiper, harus rela lihat gawangnya kebobolan. Tapi justru banyaknya serangan dari R Soccer membuat saya makin pede menatap pertandingan selanjutnya," seru Dandi.
Dandi semakin menegaskan, tak ada kata kapok dalam kamusnya. Ia sendiri berharap seluruh rekan-rekan setimnya tak cepat lempar handuk.
"Pastinya masih. Saya masih sangat yakin, kami bisa bangkit di laga selanjutnya. Seperti yang saya bilang tadi, ini baru awal bukan akhir," ujar Dandi.
"Saya tidak pernah kapok untuk menjadi seorang kiper. Tangan saya pernah patah demi menyelamatkan gawang agar tidak kebobolan. Jadi kekalahan dari R Soccer bukan jadi alasan untuk tidak bisa bangkit," tandas Dandi.
Ya, masih ada delapan pertandingan ke depan yang bisa dimanfaatkan Dandi dan kawan-kawan. Jatuh sekali, bangun seribu kali rasanya jadi peribahasa paling tepat untuk pasukan Basic Soccer School 24 Cafe.
