Danurwindo Beri Wejangan Sejuk untuk IJL Elite


IJL.Com- Wejangan dari Direktur Teknik PSSI, Danurwindo jadi suntikan motivasi baru untuk skuat IJL Elite yang baru saja menjuarai gelaran Malaysia Borneo Football Cup U-14. Jangan pernah lelah praktekkan sepak bola Indonesia 2.0

Kampanye Filanesia on The Road yang digelar di Sawangan, Depok pada Jum'at (18/10) dimanfaatkan oleh skuat IJL Elite untuk bertegur sapa dengan Direktur Teknik PSSI, Danurwindo. Kebetulan di tempat yang sama, Dzaky Muhammad Fawwaz dan kawan-kawan baru saja menggelar acara tasyakuran pasca keberhasilan menggodol trofi Malaysia Borneo Football Cup U-14 awal Oktober lalu.

Selayaknya orangtua yang bertemu dengan anaknya, wejangan sejuk ditaburkan oleh Danurwindo untuk skuat IJL Elite. Jerih-payah daya juang Dzaky dan kawan-kawan selama di Malaysia sempat membuat Om Danur, sapaan akrabnya "tersentuh".

"Sempat kalah dari Filipina ya di babak penyisihan grup? Tidak apa-apa, sepak bola di negara mereka memang sedang dan mau berkembang. Ada banyak dukungan mengalir lewat dana CSR dari pihak-pihak swasta, yang paling penting Indonesia juga mau dan siap berubah," ujar Danur.

"Saat ini trofi juara yang baru kalian bawa pulang itu bukan nilai utamanya, tapi lebih kepada bagaimana kalian bisa membentuk karakter sebagai pesepak bola yang cerdas di dalam dan luar lapangan," tambah Danur.

"Kamu pasti isi posisi sebagai seorang bek, modal postur sudah punya. Pertahankan, oiya harus pintar-pintar juga jaga nutrisi ya," sambung Danur seraya menunjuk salah satu penggawa IJL Elite, Goesty Raka Pratama.

Di Malaysia, kerja keras dan kerja cerdas memang sukses diperagakan oleh IJL Elite. Bukan soal menang atau pesta gol yang dicari namun identitas permainan tim jadi pondasi utama.

Bukannya tanpa alasan yang kuat memang saat Saubyhaky Putra dijuluki The Next Bebeto oleh mantan pemain legendaris Timnas Australia, Alan Edward Davidson. Sampai sepak terjang Muhammad Rafly Ikram Selang, Fava Sheva, Tezar Briantama hingga Dzaky Fawwaz yang begitu dielu-elukan fans sepak bola negeri tetangga.

"Sepak bola sekarang sudah berubah drastis. Skill tidak lagi menjadi dewa, visi lebih pegang peranan. Dulu di Indonesia zaman om, pemain masih nunduk ke bawah untuk kemudian mengoper bola ke rekan-rekan setimnya, sekarang beda sepersekian detik sudah harus langsung tatap ruang ke depan, cepat ambil keputusan," tutur Danur.

"IJL Elite kalian ini anak-anak terpilih, peragakan main bola dengan cara yang cerdas," tambah Danur.

Bagi Danur, gaung IJL memang sudah tidak terdengar asing lagi. Seperti diketahui 2017 lalu saat masih bermarkas di Lapangan Angkasa Pura 2, eks pelatih Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya itu pernah menjadi tamu kehormatan di acara pembukaan.

"Pesan saya untuk Rezza Lubis (CEO IJL) tidak pernah berubah, hanya sedikit orang sepak bola yang mau mengurus level akar rumput, padahal dari anak-anak ini masa depan Timnas Indonesia bisa terwujud. Tetap konsisten dan jaga komitmen IJL," ucap Danur.

"Yang dibutuhkan anak-anak saat ini adalah pertandingan dengan sistem kompetisi level berjenjang, kemampuan menciptakan pesepak bola cerdas lahir dari atmosfer kompetisi. Saya rasa IJL sudah berjalan di koridor yang tepat," pungkas Danur.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa