Diet Sukses, Rizki Dermawan Bernafas Lega


IJL.Com- Rizki Dermawan Saputra selalu percaya apapun yang dilakukan dengan hati maka hasilnya akan jauh lebih menyenangkan. Timbangan bersahabat, berlari serasa kuda sembrani.

Rizki Dermawan Saputra. Nama yang satu ini memang sudah tidak terdengar asing lagi di telinga komite pemain IJL. Lugas, taktis dan tanpa kompromi jadi gambaran etos kerja penggawa Salfas Soccer U-11 di sektor lini belakang.

Tiga musim sudah Rizki makan asam garam di gelaran IJL. Momen terbaik ia torehkan 2017 lalu saat membawa Salfas Soccer meraih gelar juara IJL U-9 setelah di partai final mampu mengalahkan ASTAM lewat drama adu penalti.

Menyebut nama Rizki, salah satu lagi gambaran yang tidak bisa lepas adalah postur tubuh gempal. "Tukang makan" jadi label yang ia dapatkan dari rekan-rekan setimnya.

"Rizki sudah gemuk dari faktor keturunan. Selain itu dia memang sangat hobi makan," ujar sang ayah, Mohammad Efendi saat diwawancarai IJL News tahun lalu.

"Pernah mau coba diet seperti teman-temannya ehh malah mau pingsan. Memang sudah beda anak ini kalau urusan makan. Niat diet, ya ujungnya malah kepala pusing," tambah sang ayah saat itu.

Meski demikian, bagi siapapun yang mengamati betul sepak terjang Rizki di IJL 2019, pertanyaan akan langsung seketika muncul. Ya, Rizki yang dulu bukanlah yang sekarang.

Rizki kini nampak jauh lebih langsing. Sedang sakit? Bukan, program dietnya ternyata berjalan sukses.

"2017 dan 2018 kemarin beratnya 45 kilogram lebih, sekarang sudah turun jadi 40 kg," ujar Rizki seraya tersenyum lebar.


"Diet, sekarang sudah ga makan malam, mulai jam empat sore sudah stop nasi. Kalau tiba-tiba lapar, ketemunya buah sama air putih saja. Intinya lebih ke jaga pola makan," tambah Rizki.

Rizki sendiri mengaku diet yang ia jalani tidak ada sama sekali unsur paksaan. Bocah siswa SDN Parapat 2, Perumnas Tangerang itu perlahan kian menyadari ada sebuah komitmen yang tengah ia pupuk sejak usia dini.

"Ga ada yang nyuruh, kemauan sendiri aja, kalau semua awalnya dari hati, jadi bisa dibawa senang terus. Yang penting kan tetap sehat," ujar bocah yang doyan menyantap sop sapi Betawi dan soto ayam Lamongan tersebut.

"Ya masa mau jadi pemain bola gendut," tutur Rizki tak kuasa menahan tawa.

Timbangan yang bersahabat tidak heran semakin berimbas positif pada performa di atas lapangan. Rizki tetap lugas, taktis dan tak kenal kompromi. Hebatnya kini ia juga dikenal sebagai bek yang rajin melepaskan overlaping dari sayap guna menyayat benteng pertahanan lawan.

Rizki berlari cepat bak kuda sembrani. Nafasnya memburu, tidak ada kesan tergopoh-gopoh lagi. Winger-winger dengan gaya eksplosif tidak lagi membuat Si Adul ambil pusing.

Selain itu, akurasi tendangan Rizki dari luar kotak penalti pun tak jarang membuat jantung kiper lawan berdegup lebih kencang. Begitu tajam menghantam laksana roket di medan pertempuran. Siapa yang kurang sigap, harus siap-siap jatuh terkapar.

Tak pelak, panggilan untuk memperkuat IJL All Stars U-11 Grup Sensation kembali dikantongi Rizki sama seperti 2017 lalu. Bersama Akmal Rusdiansyah, Rakha Lubis, Muhammad Rizqullah Alifasyah dan Rivandino Riansyah, nama besar Salfas Soccer mereka jaga di laga perang bintang.

"Jadi lebih bisa atur nafas, lari sekarang juga sudah enak. Kalau dulu kan berat," ujar Rizki.

"Persaingan sekarang jauh lebih sulit, jadi harus banyak introspeksi kekurangan diri sendiri. Bek-bek di IJL 2019 karakternya macam-macam, kualitas semua salah satunya yaitu Rama Apriansa (B24HABS)," tandas Rizki.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa