Diguyur Motivasi, GRT Bangun dari Tidur




IJL.Com- Pelatih SSB GRT U-9, Bachtiar Yusuf mengakui anak-anak asuhnya sempat putus asa usai digulung Remci pada laga pembuka babak play-off Grup A Plate Indonesia Junior League (IJL). Guyuran motivasi membangunkan Dirgantara Priambudi dan kawan-kawan dari tidur. 

GRT berhasil memastikan langkahnya ke babak 8 Besar Plate IJL U-9 dengan susah payah. Bagaimana tidak, di laga pembuka play-off Grup A, tim besutan Bachtiar Yusuf tersebut terpaksa mengakui keunggulan Remci dengan skor telak lima gol tanpa balas. 

Bachtiar mengakui anak-anak asuhnya sempat dilanda putus asa. Namun menyerah tentu bukan jalan terbaik, alhasil poin sempurna langsung disabet saat menekuk Salfas Soccer dan CISS. 

"Betul, kami sempat babak belur saat jumpa Remci. Bisa dibilang anak-anak down mengetahui hasil akhirnya seperti itu," jelas Bachtiar. 


"Namun saya sebagai pelatih tidak tinggal diam, saya bilang ke anak-anak kalau kami bisa bangkit dan terbukti menang di dua laga lanjutan menghadapi Salfas dan CISS. Mungkin lebih ke guyuran motivasi ke anak-anak sih ya kuncinya," sambung Bachtiar seraya menarik nafas lega. 



Guyuran motivasi seperti membuat anak-anak GRT bangun dari tidur lelap. Kerinduan untuk kembali berkompetisi bak alarm kencang untuk lekas bangkit dan tak terlalu lama meratapi kekalahan. 

Meski demikian, Bachtiar meminta anak-anak GRT terus berkaca diri. Pekerjaan rumah sudah dikantongi dan harus diselesaikan sembari terus menjaga kekompakan di dalam juga luar lapangan.

"Sudah sangat lama tidak berkompetisi di IJL membuat kami harus benar-benar mempersiapkan segalanya termasuk mental bermain. Jujur, sempat putus asa di laga pertama dan kehabisan segalanya kecuali memompa jiwa semangat yang ada dalam benak segenap pemain," tegas Bachtiar. 

"Banyak sekali PR untuk tim ini untuk menatap babak 8 Besar. Terutama finishing, di tiga laga kemarin banyak sekali peluang yang harusnya dikonversikan menjadi gol. Kemudian positioning pemain utamanya transisi menyerang ke bertahan. Ketika kami diserang, anak-anak malah terlalu banyak diam dan lepas dari tanggung jawab," ungkap Bachtiar seraya menganalisa. 





Keberhasilan Bachtiar dan anak asuhnya sudah barang tentu patut mendapat apresiasi. Seperti diketahui, itu artinya mereka bisa menyusul kakak kelas di U-11 dan U-13 yang sampai saat ini bisa terus melanjutkan kiprahnya di kompetisi IJL. 

"Tentunya keberhasilan kakak kelas menjadi dorongan motivasi, apapun itu saya coba maksimalkan yang ada. Coach Frans Paraihabo (U-11) dan coach Heri Santoso (U-13) sebagai senior juga tak segan melemparkan saran, masukan dan tentunya motivasi untuk saya secara pribadi," tandas Bachtiar. 



 



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa