Fabian "The Minion" Aviliano; Bukan Gertak Sambal


IJL.Com- Musim berubah, tantangan datang silih berganti, namun fakta di atas lapangan membuktikan seorang Fabian Aviliano datang jauh lebih kuat. "The Minion" yang berlari cepat di tengah serdadu gladiator.

Nama Fabian Aviliano memang sudah tidak terdengar asing lagi di telinga tim komite pemain IJL. 2018 lalu saat masih berseragam Serpong City, label pemain IJL All Stars U-9 pernah mendarat tepat di pelukannya.

Musim berganti, Fabian kini naik kelas. Tidak main-main, seragam kebesaran Young Warrior FA U-11 dikenakan. Terselip sebuah nilai tambah mengingat Fabian adalah pemain angkatan 2009.

Posturnya yang terbilang paling mungil diantara deretan rekan-rekan setimnya tidak lantas membuat Fabian luput dari sorot kilau lampu kamera. The Minion, begitu IJL News menyebutnya.

Dilansir dari berbagai sumber, Minion merupakan film spinoff pertama dari waralaba Despicable Me, yang pada debutnya tahun 2015 telah mendulang pendapatan total sebesar 1,16 miliar dolar AS di seluruh dunia. Ini menjadi pendapatan terbesar dalam sejarah waralaba tersebut berdiri.

Sekuel terakhirnya sendiri yang bertajuk Despicable Me 3 juga meraup keuntungan menggunung. Yang lebih hebatnya lagi, Minion bisa masuk dan digemari dari berbagai latar belakang usia. Jelas, ada sebuah nilai jual mahal dari film animasi komedi besutan Pierre Coffin dan Kyle Balda tersebut.

Tidak jauh berbeda, Fabian "The Minion" Aviliano juga punya nilai jual mahal dari kacamata entrenador Young Warrior, Javier Roca. Kecil-kecil cabe rawit, bukan gertak sambal.

"Semua pemain di mata saya selalu ada sisi spesial, tapi jika harus menyebut nama Fabian maka saya sebut dia adalah pemain cerdas," ujar Roca.

"Posturnya memang kecil, mungil tapi disitulah kelebihan sebenarnya dari seorang Fabian yang mampu ia keluarkan sebagai senjata dari sebuah tim," jelas Roca lagi.


Bisa dibilang Fabian adalah salah satu tipe pemain dengan predikat kerja keras kerja cerdas. Roca bahkan tidak ragu menyebut anak asuhnya itu ada satu level di atas rekan-rekan setimnya soal intelegensi membaca atmosfer pertandingan.

Tidak jarang Fabian selalu menjadi bahan terjangan pemain lawan. Meski demikian, ia bisa melaluinya dengan kepala dingin. Pantang bagi seorang Fabian untuk "mengemis" meminta pelanggaran pada sang juru adil alias wasit.

"Ia punya kecepatan tinggi, di atas lapangan Fabian bisa mengaplikasikannya secara kognitif, artinya begitu paham kapan harus berlari, tahan bola dan cari ruang untuk menciptakan momentum. Saya rasa tidak salah pilih memang Fabian pernah masuk skuat IJL All Stars U-9 musim lalu," ujar Roca.

"Mental Fabian juga bagus, cepat atau lambat dia bisa menjadi seorang pemimpin di atas lapangan," sambung Roca.

Pantas memang rasanya Fabian memanggul nomor punggung 10 di Young Warrior. Meski demikian Roca tidak ingin anak asuhnya terbebani dengan angka keramat tersebut.

"Saya rasa nomor punggung berapapun tidak terlalu penting sebenarnya di dunia sepak bola yang makin modern ini. Sebelum saya melatih di Young Warrior, Fabian sudah pakai nomor punggung 10, ya mungkin itu yang membuat dirinya lebih percaya diri," tutur Roca seraya tersenyum.

Sejauh ini Fabian sudah menyumbang lima gol untuk Young Warrior. Pundi-pundi rekening tabungannya diramalkan akan terus bertambah mengingat Fase Champions 16 Besar IJL U-11 sudah menunggu dirinya akhir pekan nanti.

Bagi Fabian, aroma sengit fase champions IJL sudah pernah ia rasakan musim lalu. Sayang saat itu langkahnya menuju semifinal harus berhenti di tengah jalan.

"Saya akan lakukan yang terbaik, iya pengalaman musim lalu berharga sekali terutama harus lebih siap mental. Tidak hanya bagus individu tapi juga ingat kepentingan tim," ujarnya.

"Saya juga termotivasi untuk kembali masuk skuat IJL All Stars bahkan kalau bisa sampai masuk IJL Elite, ingin sekali bawa nama Indonesia di tingkat internasional. Jadi ya saya harus tunjukkan Minggu besok," tandas Fabian.

Sesuai jadwal yang telah dirilis, Young Warrior tergabung di C Fase Champions 16 Besar IJL U-11. Hanya ada satu tiket semifinal tersedia, D'Joe FC, Maesa Cijantung dan sang empunya Sawangan, Pelita Jaya Soccer School sudah menunggu pasukan gladiator.


Jadwal Fase Champions 16 Besar IJL U-11:

Regulasi Fase Champions 16 Besar IJL U-11:

1. Setiap Pertandingan Berjalan 2x15 Menit

2. Pergantian Pemain Supersub Terjadi di Menit ke-10 Babak Pertama

3. Membawa Pemain 14+ untuk Mendapat Bonus 1 Poin Tetap Berlaku

4. Hanya Ada Satu Tim yang Berhak Lolos ke Fase Semifinal

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa