Farlo Delfian Narun; Dari Rollercoaster hingga Doktrin YNWA



IJL.Com- Kaki-kaki kecil Farlo Delfian Narun bergerak lincah dengan lihainya menggiring si kulit bundar. Usia yang baru seumur jagung tidak membuat dirinya silau lampu kamera. You'll never walk alone.

Farlo Delfian Narun, penggawa SoccerED jadi pemain termuda yang berkompetisi di gelaran IJL U-9. Usianya baru menginjak enam tahun empat bulan. Tapi soal aksi di atas lapangan, alamat bahaya jika memandang sebelah mata.

Pada laga pekan ketujuh IJL U-9, Minggu (1/9), aksi Farlo cukup menarik mata penonton. Meski gagal membuat SoccerED terhindar dari kekalahan saat jumpa Cipondoh Putra dan All Star Galapuri, ada sinyal kencang ia tiupkan. 

Farlo berulangkali berani unjuk gigi menerobos barisan pertahanan tim lawan. Teknik olah bolanya harus diakui cukup menawan, simpel namun terbilang sangat merepotkan musuh yang coba menghadang.

"Awalnya diskusi dengan coach Omar Calam (founder SoccerED) perihal kemungkinan memberi Farlo jam terbang di IJL U-9 termasuk soal risiko anak ini bermain dengan lawan yang posturnya lebih besar juga tingkat koordinasi jauh di atas. Tapi setelah dicoba-coba dalam beberapa pertandingan, rasa percaya diri Farlo justru semakin bertambah," ujar sang ayah, Viddy Narun.



"Saya juga gak nyangka seperti ini sensasinya melihat anak sendiri main, berasa naik roller coaster. Mungkin karena saya dari kecil juga main bola tapi zaman dulu tidak terfasilitasi dengan baik seperti sekarang," ujar Viddy seraya tersenyum.



Tumbuh dari keluarga yang merupakan pecinta dunia kulit bundar juga turut membantu tumbuh kembang Farlo di atas rumput hijau. Viddy sendiri merupakan fans berat Liverpool, "kegilaannya" itu ia tularkan ke sang buah hati.

"Farlo mengidolakan Roberto Firmino. Mungkin terdoktrin dari ayahnya karena sejak masih bayi ia saya ajak nonton Liverpool terus sampai sekarang. Pelan-pelan Farlo juga paham filosofi YNWA (You'll Never Walk Alone), anthem The Reds," ujar Viddy.



"Yang penting Farlo tidak salah mengidolakan tim ya," sambung Viddy tak kuasa menahan tawa.



Doktrin YNWA itu sepertinya yang membuat Farlo bermain dengan penuh energi sampai peluit panjang benar-benar habis dibunyikan. Papan skor urusan belakangan, 2x12 menit tak mau ia sia-siakan.

Salah satu cerita yang tidak kalah menarik, Farlo adalah keponakan dari Rezza Lubis (CEO IJL). Pantas memang kalau tiap pekannya ia ingin selalu tebar pesona di hadapan si om.

"Kebetulan beliau sepupu saya. Baru tahu juga kalau di belakang IJL ada mas Rezza. Farlo juga cerita sebelum bertanding diajak foto dulu sama omnya, jadi lebih bersemangat dia bilang," tambah Viddy seraya tersenyum.



"Baru pertama ikut IJL, tapi kesannya sudah begitu banyak. Dan untungnya tiga tahun ke depan Farlo masih bisa bermain di level U-9 terus," tandas Viddy seraya tersenyum.






  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa