Fathir Rabani; Garda Terdepan Kakak Pembimbing


IJL.Com- Mengorek-ngorek inti kekuatan GRT Sitanala U-9 tidak melulu hanya soal Asril Marzuki semata. Tidak percaya? Coba tengok eksistensi sang jenderal lini belakang, Fathir Rabani.

19 gol yang dilesakkan Asril Marzuki harus diakui ada kunci utama keberhasilan GRTS melaju ke babak Semifinal Champions IJL U-9. Kontribusi Asril memang sudah tidak bisa diragukan lagi, moncer gacor komplet!

Meski demikian kurang lengkap rasanya mengulas keberhasilan GRTS tanpa menoleh ke sektor kekuatan lini belakang mereka. Pasalnya, selama babak penyisihan grup dari 16 pertandingan, GRTS hanya kebobolan enam gol. Terakhir saat berlaga di fase Champions 16 Besar, mereka mencatatkan clean-sheet.

Satu nama muncul ke permukaan di balik tebalnya tembok pertahanan GRTS. Dia adalah Fathir Rabani, pemain yang punya tingkat konsistensi tinggi, tidak kalah dengan Asril.

"Fathir selalu saya jadikan contoh untuk pemain GRTS U-9 yang lain. Penampilannya selalu tenang," ujar sang pelatih, Bachtiar El Hamzah.

"Di saat-saat tertentu, saya juga sering jadikan Fathir sebagai pemain tengah, hebatnya ia selalu siap," tambah Bachtiar lagi.

Meski berposisi sebagai pemain belakang namun sesungguhnya Fathir adalah garda terdepan skuat GRT Sitanala. Bukan dalam tugas menggendor benteng pertahanan lawan tentunya namun lebih kepada karakteristik sekaligus pembawaannya yang begitu kental jiwa kepemimpinan.

Salah satunya saat Fathir membimbing sang adik, Fathur yang mengisi barisan lini gempur GRTS. Seperti ada telepati khusus yang mereka berdua gunakan di atas lapangan layaknya Frank dan Ronald de Boer di Timnas Belanda ataupun duo Neville, Gary dan Philip saat berseragam Manchester United.

"Setiap kali Fathur dilanggar, Fathir selalu maju ke depan untuk membantu adiknya bangun, dari Fathir pula Fathur belajar untuk bersikap respect ke lawan meski kerapkali dijatuhkan," ujar Bachtiar.

"Ada banyak momen sebenarnya jiwa kepemimpinan Fathir bisa terlihat jelas, saya akui GRTS beruntung memiliki pemain dengan karakteristik seperti Fathir," sambung Bachtiar.

Mungkin bagi Fathir tugasnya di atas lapangan memang bukan hanya soal memeras keringat bersama GRTS. Ya sudah pasti "mengawal" sang adik jadi tugas tambahan yang tidak bisa dipinggirkan.

"Dalam banyak sesi latihan internal game, Fathir dan Fathur kerap dipisah menjadi dua tim berbeda, tidak jarang makanya mereka saling bentrok fisik, saling jegal sudah biasa," ujar Bachtiar.

"Tapi ya memang di atas lapangan Fathir selalu ingin melindungi adiknya," sambung Bachtiar lagi.

Akhir pekan nanti, telepati duo Rabani akan kembali diuji di laga Semifinal Champions IJL U-9. Sesuai jadwal yang telah dirilis, GRTS akan berjumpa dengan Pelita Jaya Soccer School.

Tugas Fathir bisa dibilang akan terasa jauh ke berat, selain harus tetap fokus membimbing sang adik, ia pastinya juga kedapatan tugas mengawal mesin gol Pelita Jaya, Valdo Putra. Bukan hanya itu, kembalinya Rafif Aby Sofyan di kubu The Young Guns juga akan membuat Fathir kudu siap mandi keringat lebih deras.

"Persiapan sudah kami matangkan, ada beberapa sesi latihan tambahan. Antusiasme anak-anak sangat besar menghadapi laga yang besar," tandas Bachtiar.





Regulasi Babak Semifinal Champions dan Plate IJL U-9 & U-11:

1. Sistem 14 pemain masih berlaku ✓

2. Apabila tim semifinalis membawa kurang dari 14 pemain maka saat babak supersub ( 5 menit terakhir babak pertama) hanya boleh memainkan tujuh pemain saja di lapangan ✓

3. Laga berjalan selama 2x15 menit ✓

4. Bila dalam waktu normal terjadi hasil imbang maka akan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu dengan format pemain 3 vs 3 selama tiga menit lewat sistem golden goal ✓

5. Bila masih imbang, dilanjutkan ke babak adu penalti, setiap tim harus menyiapkan lima eksekutor ✓


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa