IJL.Com- Bagi pasukan Putra Agung, tak ada misi yang mustahil jika mau berjuang sampai akhir. Tiket Semifinal Champions Indonesia Junior League (IJL) U-9 jadi ganjaran manis.
Putra Agung berhasil melangkahkan kedua kakinya ke babak Semifinal Champions IJL U-9. Pusaran arus persaingan di babak play-off grup 6 Besar sudah mereka lewati dengan daya juang heroik.
Hasil imbang saat jumpa Salfas Soccer dan Cipondoh Putra jadi bukti kesungguhan anak-anak Putra Agung untuk mengantongi tiket Semifinal Champions. Tak ada misi yang mustahil bagi skuat asuhan Vincentius Andika tersebut.
Vincentius sendiri mengaku bangga dengan performa Tsabit Safaraz dan kawan-kawan. Atmosfer babak Champions sudah memancing gairah tempur armada Putra Agung.
Bisa dibilang, Putra Agung datang dengan status kuda hitam di babak 6 Besar Champions. Namun mereka mampu membuktikan, bola itu bundar.
"Anak-anak tampil ngotot dan penuh kerja keras. Mereka ada kemauan untuk lolos ke tahap selanjutnya," ujar Vincentius.
"Kami pernah bertemu Salfas di fase penyisihan grup dan hasilnya kalah 0-6. Sekarang atmosfernya berbeda, anak-anak bisa membuktikannya," sambung Vincentius dengan wajah penuh rasa bangga.
Apalagi pada akhir pekan kemarin, Putra Agung terlebih dahulu kecolongan gol saat jumpa lawan-lawannya. Namun etos kerja keras yang dipertontonkan berbuah ganjaran manis demi memaksakan hasil imbang.
"Itu ujian mental untuk anak-anak. Dan kerja keras mereka membuahkan hasil. Saya kira ini sebuah proses baik yang harus dijalani," seru Vincentius.
"Seperti yang saya bilang, ini soal kemauan anak-anak saja. Disamping itu juga tanggung jawab saya sebagai pelatih untuk terus memberikan siraman motivasi," sambung Vincentius.
Di babak Semifinal Champions yang bakal digelar Minggu (12/2), Putra Agung akan bersua Tibi. Jika mampu jadi pemenang, di hari yang sama partai grand-final sudah menunggu.
"Mungkin akan ada beberapa latihan tambahan supaya persiapan kami menjadi jauh lebih matang dan semakin fokus. Kami lolos ke Semifinal bukannya tanpa kekurangan dan selama masih ada waktu untuk memperbaiki ya harus diperbaiki," tegas Vincentius.
"Saya tidak ingin anak-anak pilah-pilih lawan, semua dianggap sama saja. Kalau mau ada hasil yang lebih baik, ya harus ada kemauan," tandasnya.
