Garuda Junior Dipaksa Putar Otak Demi Merayu Dewi Fortuna




IJL.Com- Mengepung pertahanan Brazilian Soccer School hingga titik keringat penghabisan ternyata belum sampai berbuah senyum manis untuk anak-anak Garuda Junior. Dipaksa putar otak.

Garuda Junior kembali gigit jari. Di laga pekan ke-10 Indonesia Junior League U-13, Sabtu (5/12), tim yang bermarkas di Cimone, Kota Tangerang tersebut harus puas berbagi angka tanpa gol kontra Brazilian Soccer School.

Padahal segala daya upaya menggalang konvoi serangan sudah dikerahkan Garuda Junior. Dari bola yang tertahan di dekat bibir gawang sampai si kulit bundar yang mencium mistar gawang. Duh, dimana dewi fortuna?

Apa yang dialami Garuda Junior kental aroma deja vu. Pasalnya hal serupa juga menimpa mereka di laga sebelumnya kontra Putra Tangerang.

"Hasil di luar prediksi saya. Tapi itulah sepak bola bukan hanya skill yang menentukan, faktor keberuntungan juga berperan penting," ujar sang pelatih, Nando Fay.



Namun Nando juga tidak bisa memungkiri, minimnya persiapan matang turut mempengaruhi performa anak-anak-anak asuhnya. Kebetulan beberapa pekan lalu ia sempat meninggalkan Rafael Tri Anjelo dan kawan-kawan demi "tugas negara".

"Rehat kompetisi selama satu bulan kemarin membuat seluruh tim peserta punya persiapan jauh lebih matang. Sebaliknya kami sering terkendala hujan di lapangan tempat latihan, saya juga sempat dua pekan meninggalkan anak-anak ke Palembang saat mengambil lisensi C Kepelatihan PSSI," ungkap Nando.



"Dari laga terakhir kemarin saya mengantongi banyak evaluasi. Pertama dan terutama perihal adaptasi saat lapangan diguyur hujan. Kedua masalah finishing. Ini dua problem serupa saat jumpa Putra Tangerang dan Brazilian," tambah Nando.



Selain itu, Nando juga menyadari beban berat yang mulai dipikul penyerang andalannya, Achmad Ardiansyah. Seiring makin gacornya performa Ardi, konsekuensi menjadi incaran utama bek lawan pun harus ia terima.

Dari laga kemarin misalnya, Ardi bisa dibilang terisolasi tebalnya tembok tebal pertahanan Brazilian. Tidak jarang ia sampai harus jatuh terkapar hingga mendapat pertolongan tim medis IJL.

"Benar sekali, setiap Ardi pegang bola maka ada dua sampai tiga pemain lawan langsung menekannya, itu yang jadi PR kemarin apalagi kami tidak membawa Rangga sebagai opsi di lini depan. Tetapi saya memang terus menginstruksikan sektor gelandang agar lebih banyak ambil peranan, jangan terus mengandalkan Ardi untuk mencetak gol," tegas Nando.



"Sekarang saya harus lebih banyak putar otak lagi, semua tim kontestan di IJL tidak bisa dianggap enteng. Pelatih sudah harus menyiapkan strategi yang lebih matang terutama berangkat dari kesiapan pemain," tandas Nando.



Dari lima laga yang sudah dilakoni Garuda Junior, torehan dua menang dan tiga imbang berhasil didulang. Saat ini mereka bercokol di peringkat ketiga klasemen sementara Grup B Phenomenon dengan raihan 14 poin. Perjalanan masih terjal, tiket fase knock-out 16 Besar jelas belum aman dipegang.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa