IJL.Com- Manisnya euforia keberhasilan mengantongi tiket partai final Plate Indonesia Junior League (IJL) U-11 sudah dilupakan anak-anak Garuda Muda Billal (GMB). Tujuan tetap satu jalan, nikmati progres.
GMB ogah mabuk dalam euforia. Manisnya keberhasilan melaju ke babak final Plate IJL U-11 memang patut dirayakan namun tak sampai jadi lupa daratan.
Seperti diketahui, GMB lolos ke final dengan sepak terjang fenomenal. Mencukur Serang City dengan skor 5-0 saat 8 Besar dan menyudahi perlawanan ASTAM lewat dua gol tanpa balas di semifinal.
Seperti yang ditegaskan sang pelatih, Aris Indarto. Persiapan tim jelang laga final Plate IJL U-11 kontra Salfas Soccer, Minggu (24/10) terus digenjot.
"Alhamdulillah, persiapan sampai sejauh ini berjalan baik. Kami sudah melupakan euforia, anak-anak masih perlu banyak koreksi. Sudah saatnya fokus memperbaiki diri lagi," tutur Aris.
"Video rekaman pertandingan jadi alat yang berguna buat jadi pedoman saat program latihan. Ini tidak lain demi menempa progres anak-anak agar berjalan lebih baik karena kami akan berhadapan dengan Salfas Soccer yang punya gaya permainan bagus. Hormat untuk mereka," sambung Aris.
Sebagai mantan pemain profesional yang sudah banyak makan asam garam dunia si kulit bundar, Aris paham betul panasnya atmosfer partai final. Namun di level pembinaan usia dini, ia kembali menegaskan GMB enggan terbuai aroma trofi juara.
Saat masih aktif sebagai aktor rumput hijau, tercatat Aris pernah mengantarkan Persija Jakarta menembus partai final Liga dan Copa Indonesia pada saat bersamaan di musim 2005. Sayang kala itu Macan Kemayoran harus mengakui keunggulan Persipura Jayapura dan Arema.
Peruntungan Aris membaik musim berikutnya. Berseragam Persik Kediri, trofi gelar juara Liga Indonesia 2006 ia angkat tinggi-tinggi usai menekuk PSIS Semarang.
"Beda misi. Kalau di klub profesional, targetnya hanya satu saat sampai di final yaitu juara," ujar Aris.
"Tapi kalau di kompetisi pembinaan usia dini seperti IJL, final pun masih merupakan bagian dari progres ke depan. Sampai partai puncak anggap saja bonus, kalaupun meraih trofi juara ya tetap saja itu bonus besar untuk anak-anak," tegas Aris.
