Geber Kelvin, IRS Enggan Kehabisan Bensin

IJL.Com- Daya tahan anak-anak Indonesia Rising Star (IRS) U-11 jadi pekerjaan rumah terbesar untuk sang pelatih, Reno Wilanda. Satu lagi, jangan biarkan Kelvin Ananda berjuang sebatang kara.

Juru taktik IRS U-11, Reno Wilanda mulai menemukan titik kelemahan tim asuhannya. Berkaca dari 16 laga di babak penyisihan grup, tim yang bermarkas di Ciputat, Tangerang Selatan itu hanya sanggup mengantongi 26 poin lewat catatan tiga seri, tiga imbang dan 10 kali menelan kekalahan.

Praktis, Reno tentunya tidak bisa berpangku tangan. Diagnosa awal ditemukan, daya tahan Ahmad Rafi dan kawan-kawan jadi PR terbesar.

Dari 30 gol yang bersarang di gawang IRS, 80 persen diantaranya memang terjadi di babak kedua. Interval menit ke-15 sampai 24 jadi momen-momen mencekam untuk skuat IRS.

Di laga terakhir babak penyisihan grup kala jumpa Sparta, poin penuh yang sudah di depan mata harus musnah dua menit jelang laga usai. Pun begitu saat bentrok dengan FU15FA di pekan ketujuh, begitu asik menyerang guna menyamakan kedudukan, IRS justru kecolongan di menit ke-24 alhasil mereka terpaksa menyerah lewat skor dramatis 2-4.

"Alhamdulillah, persiapan IRS untuk babak plate berjalan normal dan sesuai dengan program. Khususnya kami masih fokus membenahi endurance (daya tahan) anak-anak. Evaluasi dari babak penyisihan grup, kami selalu kehabisan bensin di menit-menit akhir pertandingan," ungkap Reno.

Babak plate diyakini jadi ajang pembuktian untuk anak-anak IRS. Alamat bahaya jika kembali kehabisan bensin mengingat padatnya hasil pembagian grup dimana IRS tergabung di Grup B bersama CISS, Stoni Indonesia, Brazilian Soccer School dan Indonesia Muda Utara.

Ya, jadwal padat penuh tikungan tajam kudu dilakoni IRS jika ingin melenggang ke partai semifinal plate. Terutama mereka juga harus move on melupakan rentetan hasil minor saat babak penyisihan grup.

"Antusiasme anak-anak luar biasa, mereka lihat sendiri dari hasil babak penyisihan masih kurang memuaskan, artinya harus meningkatkan intensitas latihan demi memperbaiki performa," tegas Reno.

"Betul. Sangat banyak pelajaran yang kami dapat, kesulitan kami juga tidak lepas dari durasi latihan anak-anak yang hanya satu minggu sekali. Ini tentu jadi tantangan besar karena IJL selalu menyuguhkan persaingan yang semakin ketat tiap pekannya, siap atau tidak harus tampil maksimal," sambung Reno.

Nama Kelvin digadang-gadang masih akan jadi andalan utama IRS menggenapkan misi untuk lolos ke semifinal plate IJL U-11. Meski demikian, Reno berharap ada Kelvin-kelvin lain di skuat asuhannya.

Kelvin memang jadi andalan IRS dalam urusan menggedor jala gawang lawan. Terbukti dari total 16 gol yang diciptakan skuat IRS, sembilan diantaranya berasal dari kaki lincah top-skorer IJL U-9 musim 2017 tersebut.

"Di IRS, urusan penyelesaian akhir Kelvin memang jadi yang terbaik. Tapi tentunya tidak bisa membiarkan Kelvin berjuang sendirian, dari belakang ia harus dapat dukungan penuh," tandas Reno.