Gemerlap Perang Bintang dari Balik Kacamata Javier Roca


IJL.Com- Tradisi IJL menggelar laga perang bintang setiap akhir kompetisi membuat Javier Roca tidak ragu angkat topi. Bola adalah teman, tak kenal maka tak sayang.

Sesi latihan IJL All Stars guna melakoni laga perang bintang digelar pada Minggu (24/11). Seluruh pemain terpilih dari berbagai penjuru SSB tumpah ruah di Lapangan Nirwana Park Sawangan.

Javier Roca jadi salah satu pelatih yang didaulat menukangi IJL All Stars U-9 Grup Sensation. Ada terapi energi ia kibarkan, 60 menit sebelum bertatap muka dengan 25 anak-anak didiknya, pria berdarah Cile itu nampak sibuk meraba-raba formula dibantu sang asisten, Bony sembari menyereput segelas kopi panas.

Rumput hijau Lapangan Nirwana Park Sawangan tidak ketinggalan ia sulap menjadi arena dengan wajah lebih segar. Ada garis-garis pembatas yang disiapkan sendiri oleh Roca guna mempermudah skema latihan tim IJL All Stars didikannya. Menarik, cukup menyegarkan dan terbilang menyenangkan.

Sejak dari rumah, Roca bahkan sudah membawa "rumus-rumus" formula garapannya yang ia tuangkan melalui lima lembar kertas dalam bentuk print-out. Layaknya presentasi pelatih-pelatih kenamaan, paparan program sang juru taktik untuk skuat IJL All Stars ia gambarkan seterang-terangnya.

"Senang, ya jelas senang. Yang pasti setiap ada kepercayaan dan kalau dibutuhkan, saya selalu siap hadir," ujar Roca.

"Mungkin ada beberapa pemain yang penasaran dengan metode saya melatih, ya kita bagi sama-sama di IJL All Stars ini. Bagi saya pribadi, tentu dapat pengalaman baru melatih anak-anak dengan sifat dan karakter yang baru karena setiap individu itu unik. Jadi lebih banyak kenal, jadi lebih banyak belajar," tambah pelatih asal Young Warrior FA seraya tersenyum.

Bagi Roca pribadi, label laga perang bintang bukan hanya sekadar unjuk kekuatan semata. Memupuk nilai-nilai persaudaraan dalam bingkai puspawarna jadi nilai paling utama.

Siapa sangka memang Asril Marzuki (GRT Sitanala) dan Abdullah Husain (Young Warrior) yang di atas lapangan kemarin saling "adu nyali" kini bisa bahu membahu dengan seragam kebesaran yang sama. Tak ada lawan yang ada hanya kawan, sengitnya kompetensi dibalut indahnya kolaborasi.

"Saya lihat konsep dan tujuan laga perang bintang ini memang sangat baik. Salah satu keuntungan dari kita bermain sepak bola adalah punya banyak teman dan komposisi skuat IJL All Stars bisa menggambarkan itu," ujar Roca.


"Penasaran juga dengan Asril Marzuki lalu Muhammad Akbar Maalik (Serpong Jaya), keduanya memang sudah saya ikuti perkembangannya dari awal kompetisi," tambah Roca.

Fakta Young Warrior sebagai tim yang paling royal mengirimkan pemain untuk skuat IJL All Stars U-9 musim 2019 pun tidak lantas membuat el entrenador pongah. Ya, tak waktu untuk besar kepala.

"Yang paling penting, Arya Dwi Pratama kemudian Gahan Adriel Rompies, Abdullah Husain, Alvino David, lalu Claudia Scheunemann itu dipilih dan terpilih bukan karena campur tangan saya tetapi memang murni pilihan tim komite pemain IJL," tegas Roca.

"Jadi ada penilaian tersendiri yang mereka dapatkan dari kacamata berbeda. Dilihat secara tim, mereka ini memang menonjol," tandas Roca.

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa