Gerbong Tahan Banting




IJL.Com- Pakem empat bek sejajar benar-benar mencuri perhatian di pekan ke-20 IJL U-13 Grup Sensation. Gelandang kreatif, juru gedor berdarah dingin.




Kiper: 


Bintang Komarudin (ASIOP)

Bintang bermain sangat tenang saat jumpa Salfas Soccer, komunikasi adalah kunci dirinya tampil aman di bawah mistar gawang ASIOP. Satu penyelamatan gemilang ia catatkan saat menepis tendangan bebas Fathan Mubinan Sugiatna, kejeliannya mengatur pagar hidup jadi salah satu nilai tambah untuk Bintang, banyak peluang Salfas lewat bola mati mentah begitu saja. Soal mentalitas bertanding, Bintang layak dapat acungan jempol.




Bek


M Farhan Alfiansyah (B24HABS)

Begitu spartan gaya Farhan mengawal lini belakang B24HABS, bek sayap kiri yang semakin menunjukkan progres signifikan. Mampu meredam agresivitas lini sayap Maesa Cijantung jadi bukti kualitas pemain bernomor punggung 57 tersebut, ia jadi lawan yang sepadan untuk Saubahky Putra. Reading the game Farhan juga cukup baik, caranya menutup ruang tembak lawan punya kontribusi mahal.



Muthi Dzulkarnaen (Cipta Cendikia FA)

Pemain serba bisa di Cipta Cendikia FA, bek taktis, gelandang bertahan simpel membuat Muthi punya pengaruh besar di atas lapangan. Nafas Muthi begitu panjang, tiap jengkal rumput hijau ia lalui dengan penuh determinasi tinggi, selalu unggul saat duel bola udara jadi nilai tambah. Satu gol pada menit-menit akhir dibukukan Muthi sebagai penentu kemenangan, mental pemain juara.




Fairuz Rafiq (Stoni Indonesia)

Batu karang di lini belakang Stoni Indonesia, etos kerja Fairuz benar-benar menunjukkan kegigihan dan totalitasnya sebagai pemegang tongkat komando benteng pertahanan. Pemain Stoni yang paling "cerewet", teriakannya jadi amunisi tambahan untuk rekan setimnya, tak kenal kompromi dan penuh konsentrasi tingkat tinggi. Reading the game Fairuz benar-benar membuat pemain Brazillian Soccer School kehilangan akal.

FAIRUZ RAFIF BAIHAQI


Daffa Daud (ASTAM)

Bek sayap modern yang semakin menunjukkan tajinya, winger andalan All Star Galapuri, Cello Sasikirana ia buat bertekuk lutut. Urusan mengirim umpan crossing, Daffa Daud jadi salah satu yang terbaik, akurasinya selalu tepat sasaran, begitu efektif menggoyang jantung pertahanan lawan. Gol sensasional ditorehkan Daffa Daud lewat sepakan jarak jauh, potensi senjata tambahan skuat ASTAM yang kian berwarna.




Gelandang:


M Ridho Amri (KMJR Cilegon)

Aura magis pemain bernomor punggung 10 dibuktikan oleh Muhammad Ridho Amri, tiga gol ia bukukan ke gawang BMIFA. Proses Ridho mencetak gol juga sudah cukup memanjakan mata penonton, begitu ciamik penuh skill-teknik menawan, terbilang elegan. Ban kapten yang melingkar di lengan Ridho Amri juga jadi nilai tambah, ia bisa mengawal rekan-rekan setimnya bermain lebih tenang dan tetap dalam koridor instruksi pelatih.



Tezar Briantama (ASIOP)

Tezar benar-benar tampil beda di laga kontra Salfas Soccer, instruksi pelatih ia jalani dengan sempurna, tampil tanpa celah sebagai seorang gelandang bertahan, jodoh yang sepadan untuk Satrio Mega Insan. Sebagai seorang kapten tim, Tezar juga dibekali attitude positif, tensi tinggi pertandingan ia lalui dengan kepala dingin. Dua gol dibukukan Tezar, salah satunya lewat sepakan bak roket, begitu layak dapat bintang.




A Ridano (Cipta Cendikia FA)

Di tengah kesulitan M Rafly Ikram Selang lepas dari kepungan pemain lawan, Achmad Ridano kembali hadir bak nafas segar. Susah-payah ia menjaga titik keseimbangan Cipta Cendikia FA, jatuh-bangun sebagai seorang tulang punggung, salah satu pemain dengan fisik paling prima di kompetisi IJL U-13. Satu assist berkelas disumbangkan Ridano, ujungnya jadi gol penentu lewat kepala Muthi Dzulkarnaen.




Penyerang:


Abdullah Yasin (ASIOP)

Yasin bermain sangat cerdik dan licin, garis pertahanan Salfas Soccer ia paksa "putus komunikasi", puncaknya terjadi saat laga memasuki babak kedua. Satu gol disumbangkan Yasin dengan cara yang sangat berkelas, mengelabui tiga pemain lawan, kran pembuka pesta kemenangan ASIOP di laga yang menguras emosi. First touch Yasin juga punya nilai mahal untuk ASIOP, sangat efektif dan efisien membuka peluang untuk lini kedua.



M Rija (FU15FA Bina Sentra)

Aktor protagonis FU15FA Bina Sentra saat jumpa Java Soccer Academy, dua gol ditorehkan Rija, penentu kemenangan sekaligus pelepas dahaga. Peran Rija di sektor lini depan Firman Utina Boys memang begitu krusial dan bisa dibilang belum tergantikan, tipe striker yang tidak malas menjemput bola membuat rekan-rekan setimnya bisa dengan mudah menciptakan manuver. Shooting keras dan tajam jadi modal paling besar dari seorang Rija, kecepatannya juga tetap terjaga sepanjang 2x25 menit.




Reza Wahyu Hidayat (ASTAM)

Benar-benar tipe "pembunuh" berdarah dingin, insting Reza Wahyu Hidayat sudah menghipnotis kiper lawan. Gol pembuka ke gawang All Star Galapuri jadi bukti paling sahih bagaimana cara dirinya memanfaatkan momentum sebagai seorang juru gedor, intelegensi tinggi ditunjang kejelian soal penempatan posisi. Tidak melupakan teamwork jadi kunci utama naluri gol Reza makin terasah, progres signifikan, pantas ia nangkring di daftar top-skorer.




Pelatih:


Yayat Supriyatna (ASIOP)

Bukan Yayat namanya jika buta dengan kekuatan tim lawan, dari jauh-jauh hari ia sudah begitu rajin mengorek informasi soal Salfas Soccer dan hasilnya berujung positif. Mengubah posisi Tezar Briantama menjadi gelandang bertahan jadi salah satu bukti kecerdikan pria asal Bandung tersebut, faktor paling krusial di balik kemenangan ASIOP. Sebagai seorang juru taktik, Yayat juga cekatan soal rotasi pemain, tidak heran ASIOP tampil lebih on-fire di babak kedua.





Cadangan:


Kiper: Dzaki Nurfaizi (All Star Galapuri)


Bek: Mesakh Hubert (Java Soccer Academy), ,Rifky Dwi (Maesa Cijantung), Temmy Saputra (FU15FA Bina Sentra)


Gelandang: Adam Restu Perdana (Salfas Soccer), Afriz Zaky (ASTAM), Yazid Ahmad Putra (KMJR Cilegon), Rafi Malik (ASIOP Apacinti)


Penyerang: Audy Laksono (Stoni Indonesia), M Raihan Utama (Cipta Cendikia FA), Najwaan Zidane (Brazillian Soccer School)


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa