Gisela Gwen Michelle; Wonder Woman yang Jago Taekwondo




IJL.Com- Menjadi satu-satunya pemain wanita di kompetisi IJL Mayapada U-13 membuat penggawa Brazilian Soccer School, Gisela Gwen Michelle tak bisa lepas dari sorotan kamera. Soal fisik dan mental, pujian mengalir dari sang pelatih, Tyhco Timmerman.

Tidak takut melakukan kontak fisik, berlari tanpa henti di tengah badai sinar matahari, menjadi bagian penting dari kunci strategi Brazilian Soccer School. Tiga kalimat tersebut rasanya cukup  untuk menggambarkan awal mula sepak terjang Gwen di atas rumput hijau Stadion Mini Cisauk. 

Faktanya, meski jadi satu-satunya pemain wanita di tengah kepungan kaum adam, ia memang sama sekali tidak canggung memperlihatkan kemahirannya mengolah si kulit bundar. Enerjik, tak mau kalah dengan rekan-rekan setim atau lawan mainnya. Tiga kali tercatat Gwen dilanggar hingga memaksanya jatuh-bangun, bahkan ada satu momen tim medis Indonesia Junior League sampai harus ikut turun tangan. Beruntung, dirinya memang sudah lama "tahan banting".

"Tentunya saya sangat senang karena IJL adalah salah satu liga yang bergengsi untuk usia dini. Selain itu pengaturan waktu untuk jadwal pertandingannya juga profesional. Dan yang makin buat saya makin senang ada kesempatan untuk bisa berkompetisi dengan anak laki-laki," ungkap Gwen sambil tersenyum.



Meski demikian hal tersebut tidak sama sekali menghilangkan sosok feminim seorang Gwen. Emansipasi wanita memang selalu mampu menembus segala ruang, sepak bola jadi salah satu wahana terbaiknya.

"Gwen bermain baik, dia tahu persis apa yang dilakukan di atas lapangan, kapan dan dimana harus bergerak. Anak ini memang selalu 100 persen fokus," tutur pelatih Brazilian Soccer School, Tyhco Timmerman.

"Saya harap laga berikutnya wasit harus semakin aware, mesti ada protect lebih untuk Gwen mengingat dia pemain wanita," tambah Tycho seraya tersenyum.



Gwen memang ibarat wonder woman di IJL Mayapada U-13, Tycho bahkan tak berhenti angkat topi melihat anak asuhnya itu. Dari fisik sampai mental, pantas rasanya panggilan Timnas Indonesia U-16 asuhan Rully Nere pernah didapatnya.

"Dia punya strength kuat, berani duel. Untuk ukuran kategori putri Gwen sangat luar biasa. Kemarin saya sengaja memasukkan dia 10 menit jelang babak pertama berakhir agar bisa membaca situasi pertandingan. Sampai peluit panjang dibunyikan, dia tampil hebat," ujar Tycho.


"Kadang sebagai pelatih saya sendiri yang suka linu saat melihatnya harus kontak fisik dengan pemain lawan. Mentalnya luar biasa. Memang pantas masuk Timnas Indonesia U-16 walau usianya belum genap 14 tahun," tambah Tycho seraya tersenyum kembali.





Fakta pun terungkap, fisik dan mental Gwen tidak hanya dibentuk dari atas rumput hijau. Ya, siapa sangka dirinya juga menekuni olahraga taekwondo.

Jangan heran saat berhadapan dengan Cipta Cendikia kemarin, tidak cukup satu pemain menghentikan pergerakan Gwen. Jelas, makin terbayang peran wonder woman di skuat Brazilian Soccer School.

"Saya tidak menerapkan latihan khusus untuk Gwen, normal saja sama seperti pemain lainnya. Tapi selain sepak bola, ia memang menekuni beladiri taekwondo," jelas Tycho.

"Cukup berpengaruh seni bela diri yang dipunya dengan gaya permainannya di atas lapangan. Kemarin bisa kita lihat, ia seperti punya kunci layaknya kuda-kuda saat ingin merebut bola. Begitu pula saat melindungi si kulit bundar. malah pemain lawan yang kena rap taekwondo ala Gwen," ucap Tycho dengan nada penuh kekaguman.



Tyhco sendiri berharap mimpi anak asuhnya itu untuk menjadi pemain sepak bola profesional bisa terwujud di kemudian hari. Untungnya, Gwen tumbuh dari lingkungan yang mendukungnya menjadi seorang atlet.

Tidak hanya itu, untuk urusan bangku sekolahan pun, Gwen tergolong siswa yang cerdas. Berbulan-bulan mengikuti training camp Garuda Pertiwi Muda tidak membuat dirinya melupakan hal-hal yang berbau akademis.

"Gwen beruntung punya orangtua dan sekolah yang mendukungnya habis-habisan. Anak yang pintar, di sekolahnya yaitu Saint Peter Scholl Kelapa Gading (kelas 9) selalu dapat rangking meski sempat TC timnas berbulan-bulan. Dua modal tersebut harus dijaga oleh Gwen," harap Tycho.

"Di Timnas Indonesia U-16 kemarin dia jadi pemain inti, Gwen pernah bilang ingin benar-benar jadi pesepak bola profesional. Saya harap mimpinya bisa terwujud," tandas pemegang lisensi kepelatihan C AFC tersebut.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa