GRT Amati dan Benahi Lubang di Lini Belakang




IJL.Com- Ada catatan besar bergaris tebal dari balik keberhasilan GRT melaju ke fase Champions 16 Besar Indonesia Junior League U-11. Benahi lubang di lini belakang jika tidak mau jatuh terjengkang.

Menurunkan intensitas latihan selama bulan puasa jadi salah satu kebijakan yang diambil pelatih GRT U-11, Frans Paraihabo. Juru taktik asal Merauke, Papua tersebut sengaja memberikan kesempatan anak-anak 'Bajoel Cisadane' untuk sejenak menarik nafas lega.

"Aktifitas latihan selama bulan puasa ini tetap kami jalankan namun dari yang normalnya mencapai dua jam sekarang menjadi satu jam saja. Intensitasnya pun berkurang, tak ada "tekanan" seperti biasanya, tujuannya agar sentuhan bola anak-anak tetap terjaga tidak menurun apalagi sampai hilang," jelas Frans.



Walau demikian, Frans meyakini terpangkasnya intensitas latihan tak lantas membuat gairah Asril Marzuki dan kawan-kawan merosot tajam. Apalagi seperti diketahui, GRT baru saja memastikan langkah ke fase Champions 16 Besar.

Tiket fase Champions 16 Besar tak ubahnya multivitamin untuk pasukan GRT. Di satu sisi Frans menyadari perjuangan anak-anak asuhnya baru setengah jalan.

"Pasti itu menjadi motivasi terbesar anak-anak. Lolos ke fase Champions 16 Besar sejatinya adalah buah hasil kerja keras mereka. Saya yakin semua pemain tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang dimana sudah menjadi impian semua tim kontestan IJL," ujar Frans.



Dari balik keberhasilan "naik kelas" ke fase Champions 16 Besar, GRT bukannya tanpa pekerjaan rumah. Kebocoran di lini belakang tak pelak jadi sorotan.

Dari antara delapan tim yang lolos ke fase Champions 16 Besar dari Grup A Phenomenon, GRT menjadi yang paling banyak kebobolan. Tercatat ada 18 gol bersarang di jala gawang 'Bajoel Cisadane'.

Frans tentu tidak menutup mata. Ia tak memungkiri catatan tersebut jadi alarm kencang untuk Rido Cs jika tak mau jatuh terjengkang berujung lebih cepat angkat koper.

"Ya tentunya itu menjadi PR terbesar untuk saya sebagai pelatih agar bagaimana ke depannya lagi bisa lebih teliti dalam memperhatikan setiap lini dalam tim. Kami harus akui terlalu banyak kebobolan," terang Frans yang juga menjabat sebagai head-coach GRT.



"Namun saya tidak mau ini menjadi beban ke anak-anak, tapi justru selalu berusaha untuk menggalang kerjasama dengan mereka tanpa harus melimpahkan semua beban. Kami akan selalu memperbaiki setiap kekurangan apapun itu," tegas Frans seraya tersenyum lepas.





Peluit kick-off IJL rencananya akan berbunyi kembali mulai 29 Mei mendatang. Dari level U-11, tinggal Grup B Sensation yang masih menyisakan beberapa pertandingan untuk memastikan tim-tim yang lolos ke fase Champions 16 Besar.

"Secara pribadi saya belum  melihat terlalu jauh peta persaingan di fase Champions 16 Besar. Tetapi tentunya siapapun yang nanti akan menjadi lawan, jelas kami harus selalu siap," tandas Frans.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa