Harinya M Farid Fakhruddin, Dari Serpong Jaya ke PSMS Medan




IJL.Com- Penampilan M Farid Fakhruddin semakin menjadi-jadi bersama Serpong Jaya U-11. Pekan ke-10 IJL Mayapada 2018 jadi harinya pemain dengan nomor punggung 11 tersebut.

Serpong Jaya U-11 perlahan mampu bangkit untuk terus menjaga asa ke babak play off 12 Besar IJL Mayapada 2018. Di pekan ke-10, Black Panther petik dua kemenangan sekaligus usai membungkam Tik Tak Football First dan Maisa Bekasi. Total sembilan gol ditorehkan.

Jika mau menyebut pemain yang layak dapat bintang tak lain tentunya adalah penyerang mereka, M Farid Fakhruddin. Bermain sebagai striker tunggal di lini depan Black Panther, dirinya tak ragu cetak hat-trick ke gawang Tik Tak Football First disusul satu gol saat jumpa Maisa Bekasi. Tidak ketinggalan ada tiga assist diberikannya pula. Lengkap sudah.

Aksi menawan Farid memang seakan bisa jadi jawaban Serpong Jaya bisa tetap tampil trengginas meski bomber andalannya, Salman Daan Wijaya harus absen. Efek positifnya, pemain kelahiran Bekasi itu kian on-fire menggantikan peran sang kolega.

Pelatih Serpong Jaya, Latif memang bisa dibilang cukup lihai menempatkan Farid di lini depan tim asuhannya. Meski bertubuh kecil, sang juru taktik tak ragu memplot anak asuhnya itu sebagai seorang center forward.

"Yang pertama, saya lihat kualitas Serpong Jaya memang cukup baik saat main bertahan. Karena itu kami sangat nyaman dengan taktik defense lalu counter attack. Farid jadi porosnya," ujar Latif.



"Posturnya yang terbilang mini justru jadi keuntungan bagi ia dan tentu Serpong Jaya. Anak ini tidak hanya punya kecepatan tetapi juga skill. Ya tidak bisa dipungkiri strategi tim memang menunjang kualitas Farid juga," sambungnya.



Bicara penempatan posisi di sektor lini depan, Farid memang termasuk pemain yang serba bisa. Bahkan kolaborasinya bersama Salman juga M Fathir disebut-sebut sebagai trisula terbaik pada kompetisi IJL Mayapada 2018.

Farid sendiri mengaku memang nampak lebih nyaman saat ditugaskan menjadi striker tunggal oleh pelatihnya. Menurutnya ia terasa lebih leluasa menggiring bola meski risikonya lebih banyak melakukan kontak fisik hingga dijegal barisan gelandang sampai bek lawan.


"Kalau bisa memilih, lebih suka ditempatkan jadi striker tunggal. Bisa bebas dalam bergerak, buka ruang ke kanan dan kiri, jemput bola, positioning dan cetak gol," ujar Farid.





"Intinya lebih suka dengan formasi yang fleksibel dan daya jelajah luas," katanya lagi.





Karakter itu pula yang membuat Farid "jatuh hati" dengan pemain PSMS Medan asal Ternate, Frets Listanto Butuan. Kebetulan ada darah Sumatera Utara mengalir dari garis keturunan sang ayah.

"Yang saya idolakan adalah Frets Listanto Butuan dari PSMS Medan. Punya kecepatan dan skill ditunjang postur badan sangat bagus. Nge-fans pula dengan Ayam Kinantan, ada darah Sumatera Utara mengalir dari ayah," tandas Farid.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa