Hendi Gunawan: Bukan Seperti Katak dalam Tempurung




IJL.Com- Derasnya arus kompetisi Indonesia Junior League U-13 membuka mata sekaligus telinga pelatih Sukabumi Pro Soccer, Hendi Gunawan. Enggan berjalan di tempat, menimba ilmu sampai dapat.

Masa jeda kompetisi IJL U-13 dimanfaatkan seluruh tim-tim kontestan dengan cara beragam. Ada yang fokus membenahi organisasi permainan, meracik bumbu chemistry sampai merawat sentuhan agar tak kedodoran begitu peluit kick-off kembali memanggil.

Tidak terkecuali Sukabumi Pro Soccer. Menariknya, tim yang bermarkas di Nanggeleng, Kota Sukabumi tersebut sampai memfasilitasi sang pelatih, Hendi Gunawan untuk menimba ilmu dalam rangka kursus kepelatihan C PSSI Diploma (setara C AFC)  di Malang, Jawa Timur.

Kesempatan tak datang dua kali, begitu pikir Hendi. Di satu sisi, ada pengakuan jujur dari pelatih berusia 46 tahun tersebut soal anugerah yang ia ambil.

"Pelajaran dari IJL, pengembangan permainan tim Sukabumi Pro Soccer menurut saya sangatlah tidak bagus untuk ikut liga sekelas IJL," ungkap Hendi.



"Tentu saya sebagai pelatih harus merespon dengan mengikuti perubahan dan perkembangan sepak bola khususnya berkaca dari IJL. Keputusan mengambil lisensi kepelatihan C PSSI Diploma menjadi suatu keharusan serta keputusan yang penting," tegas Hendi.



Hendi juga menambahkan, jauh-jauh menyambangi Malang bisa dibilang sebagai bentuk kecintaannya pada wajah perkembangan sepak bola di tanah kelahirannya. Ya, setelah era Hermansyah (kiper Timnas Indonesia era 80-an), putra daerah Sukabumi bisa dibilang sudah terlalu lama absen meramaikan jagat dunia kulit bundar nasional.

Derasnya arus kompetisi IJL seperti sudah menjadi barometer bagi Hendi. Tak heran, secercah "tantangan" sudah ia siapkan untuk Muhammad Roby Faturrahman dan kawan-kawan.

"Harus rela mengejar ilmu demi anak anak Sukabumi Pro Soccer, demi sepak bola Indonesia dan tentunya untuk bisa bersaing di IJL," ujar Hendi.



"Semua pemain Sukabumi Pro harus respon terhadap perubahan dan perkembangan sepak bola dengan terus berlatih dan belajar. Saya tidak sabar ingin segera bertemu dan melatih mereka lagi," tegas Hendi.



Selama dua pekan di Malang (18-31 Januari 2021), Hendi mengakui ada banyak momen mahal didapat. Bertukar pikiran dengan rekan-rekan sesama penggiat sepak bola semakin membuka mata dan telinga fans berat Jose Mourinho ini.

"Bertemu dan belajar bersama dengan penggiat sepak bola yang mayoritas dari Jawa Timur tentu pengalaman terbaik. Pemain yang masih aktif di klub pun mau untuk sama-sama belajar," ujar Hendi.





"Setidaknya bisa membuka mata dan telinga kalau ilmu sepak bola itu tak boleh seperti katak dalam tempurung karena terus berubah dan berkembang, harus berani dimanapun atau kemanapun," seru Hendi lagi.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa