Ibnu Wibowo; Palingkan Misi Pribadi Demi Mimpi Anak-anak di Kampung Halaman




IJL.Com- Diawali sebuah rasa prihatin, Ibnu Wibowo memutuskan untuk mengubur mimpinya menjadi seorang pesepak bola profesional. Bersama Villa 2000 ia ingin mencetak pemain yang lebih hebat dari mantan rekan setimnya, Ramdani Lestaluhu.

Blok DA4, Jalan Sinta Raya, Pondok Benda, Pamulang sudah bukan tempat yang asing lagi untuk Ibnu Wibowo. Sudah 13 tahun lamanya ia berada di markas Villa 2000 tersebut. Bermula dengan status seorang pemain hingga kini diberi jabatan sang juru taktik.

"Saya di Villa 2000 sejak 2005, saat itu usianya masih 15 tahun tapi dulunya berstatus sebagai pemain. Baru 2012 bergelut menjadi pelatih," terang Bowo.



Ada sebuah keberanian besar memang dari Bowo yang di usia relatif muda saat itu namun harus memalingkan sebuah misi sekaligus mimpi pribadi. Tanpa tedeng aling-aling, ia menyebut ada rasa prihatin sudah cukup lama dipendam hingga terus menghantui dirinya.

"Keputusan berat memang apalagi ayah saya ingin sekali anaknya jadi pesepak bola profesional. Tapi ia selalu beri dukungan dengan apa yang ingin saya jalani. Toh juga tidak jauh-jauh dari dunia kulit bundar, dulu pemain sekarang pelatih," tutur Bowo seraya tersenyum.



"Ya bisa dibilang saya menekuni profesi pelatih SSB di usia yang relatif masih muda. Sebenarnya ada alasan khusus di balik itu semua," ungkapnya.


"Ada sebuah rasa keprihatinan kala melihat anak-anak di daerah rumah saya banyak talenta bagus namun tidak cukup baik memahami permainan sepak bola dengan cara yang benar. Saya ingin membantu mereka," tutur pria asal Parung, Bogor itu.



Meski demikian, Bowo mengakui pilihannya untuk berada di belakang layar sudah ia pikirkan secara matang-matang. Usai memutuskan "gantung sepatu" ia memutuskan untuk kuliah, meski demikian Villa 2000 tetap jadi tempat bagi dirinya menimba ilmu.

Tanpa ragu ia menyebut ada satu nama pelatih senior di Villa 2000 punya peran besar dengan pilihannya tersebut. Adalah Ganesha Putra Christian yang Bowo maksud.

"Keputusan untuk berhenti jadi pemain sebenarnya juga dilandasi keinginan untuk fokus ke pendidikan, kuliah. Jadi sembari mengisi waktu luang, saya melatih di Villa 2000," tegas juru taktik yang 21 Mei ini genap berusia 27 tahun tersebut.


"Tidak ada rasa penyesalan di balik keputusan yang saya ambil tersebut. Jika menyebut satu nama, ada mentor saya di Villa 2000 yakni Ganesha Putra (kini Staf Ahli Direktur Teknik PSSI). Dia orang yang pertama kali mengajak saya untuk melatih," ujar fans berat Josep Guardiola tersebut.





Bowo memang tidak perlu menyesali keputusan besar yang sudah ia ambil. Setidaknya ia juga punya misi tak kalah mulia, ya apalagi kalau bukan mencetak generasi emas aktor rumput hijau Tanah Air.

"Banyak teman seangkatan saya saat masih jadi pemain yang kini jadi aktor rumput hijau, paling terkenal ya Ramdani Lestaluhu. Sekarang tujuan saya melatih ingin mencetak pemain yang lebih hebat dari Dani," tandas Bowo.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa