Faktor X, IJL Elite Akui Keunggulan Filipina


IJL.Com- Di hari kedua gelaran Malaysia Borneo Football Cup U-14, Jum'at (4/10), IJL Elite mulai menemui kerikil tajam. Kurang dinaungi dewi fortuna hingga diselipi faktor X membuat mereka harus rela mengakui keunggulan wakil Filipina, Makati Football Club (MFC) pada laga ketiga Grup B.

Di menit-menit awal, IJL Elite tampil penuh percaya diri mengepung pertahanan armada Filipina. Gelombang serangan begitu menggelora, tidak jarang tembakan jarak jauh dilepaskan, salah satunya sempat menerpa mistar gawang MFC.

Di atas lapangan MFC memang bermain dengan strategi "parkir bus", begitu pragmatis. Serangan balik jadi senjata tim Negeri Lumbung Padi guna lepas dari tekanan bertubi-tubi skuat IJL Elite.

Namun harus diakui pula anak-anak IJL Elite kesulitan dengan kondisi lapangan Likas Artificial yang menggunakan rumput sintetis. Alhasil mereka kecolongan gol lewat sepakan penalti setelah Muhammad Ferdi tertangkap melakukan hands-ball.

Sayang seribu sayang, IJL Elite kembali kecolongan. MFC kembali unggul usai memanfaatkan bola rebound hasil bola muntah sepakan tendangan bebas yang mengenai mistar gawang. Di sektor lini belakang, kehilangan Goesty Raka Pratama yang dihantam cedera memang harus dibayar mahal.

Menit demi menit berjalan, IJL Elite tak mau tinggal diam. Bagas Prayoga dan kawan-kawan bangun dari tidurnya hingga sempat menyamakan kedudukan menjadi 2-1 lewat gol Odilo Pinutusta.

Gol yang diciptakan oleh Pinu sendiri berawal dari proses kerjasama satu dua dengan kompatriotnya di lini depan, Reza Wahyu Hidayat. Melalui umpan sentuhan tumitnya, Reza memberi karpet merah untuk Pinu mencatatkan nama di papan skor.


Momentum untuk menyamakan kedudukan terus digeber skuat IJL Elite pada babak kedua, Saubyhaky Putra masuk menggantikan Reza Wahyu demi menambah variasi serangan. MFC pun mereka paksa untuk bermain jauh lebih tertutup, terhitung ada delapan pemain berdiri menunggu di jantung pertahanan.

10 menit jelang laga usai, MFC nekad untuk mengulur-ulur waktu. Suasana panas sempat mengitari atmosfer pertandingan. Peluit panjang dibunyikan, pasukan Merah-Putih harus mengakui keunggulan tim lawan.


"Lapangan sintetis jadi salah satu problem klasik tim-tim sepak bola Indonesia saat berlaga di kancah luar negeri. Timnas dari level junior sampai senior hingga Persija Jakarta juga PSM Makassar pernah jatuh di tempat yang sama," terang Rezza Lubis, CEO IJL.

"Rumput sintetis di Likas Artifical membuat telapak kaki anak-anak IJL Elite jauh lebih cepat panas dan energi jauh lebih terkuras apalagi mayoritas pemain kami ini jadi pengalaman pertama. Tapi saya juga mengucapkan terima kasih untuk saudara kami Indonesia Muda yang ikut bantu beri sokongan di laga melawan Filipina yang benar harus diakui cukup melelahkan," ujar Rezza.

Meski demikian, Rezza sama sekali tidak menyayangkan terplesetnya IJL Elite di atas lapangan sintetis. Pengalaman demi pengalaman ia yakini bisa membuat masa depan sepak bola Indonesia jauh lebih baik.

"Tentu ini bisa jadi catatan pemangku kepentingan dunia kulit bundar Tanah Air, bagaimana membenahi rantai pembinaan usia muda tidak bisa setengah-setengah, percaya investasi jangka panjang salah satunya ya tentu ketersediaan infrastruktur lapangan sintetis memadai tidak hanya ada di kota-kota besar tapi sampai pelosok negeri. Bisa karena terbiasa agar tidak ada problem alergi lapangan sintetis," ujar Rezza yang namanya masuk dalam bakal calon Exco PSSI periode 2019-2023 tersebut.

"Tapi tidak apa-apa untuk IJL Elite, pengalaman hari ini bisa jadi pegangan untuk laga-laga ke depan dan tentunya karir sepak boa mereka tentunya. Utamanya harus siap apapun kondisi medannya, terpenting dari menit awal sampai akhir jangan kenal istilah besar kepala," tambah Rezza .

Juru taktik IJL Elite, Mulyadi Madrizal sendiri mengakui anak asuhnya begitu drop setelah kecolongan gol penalti. Faktor X juga membuat tim lawan lebih cekatan membangun tembok di jantung pertahanan.

"Kami kecolongan karena anak-anak terlalu cepat panik, mereka syok saat asik menyerang namun tiba-tiba terpaksa dihukum lewat tenadangan penalti. Ya harus diakui pula, lapangan sintetis membuat kagok," ujar Mul.

"Di sisa jalannya pertandingan, tembok pertahanan MFC terlanjur sudah sangat tebal, ya umumnya tim yang sudah unggul lalu parkir bus, begitu sukar dibongkar," ujar Mul.



Formasi Starting Line-up versus MFC Filipina:


Kiper: Aidil Akbar


Bek: Yoga Aji, M Ferdy, Fava Sheva, Muthi Dzulkarnaen


Gelandang: M Tezar, Rafly Selang, Dzaky Fawwaz


Penyerang: Odilo Pinutusta, Reza Wahyu, Bagas Prayoga

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa