Indonesia Muda Utara Belum Habis!




IJL.Com- Pantang bermain dengan setengah hati, begitu janji anak-anak Indonesia Muda Utara (IMUT). Tuntaskan rasa penasaran, buat sang pelatih pulang dengan senyuman.

Senyum kecut terlempar dari wajah Mario Agustinus Lalumedja. Ia sama sekali tidak menyangka anak asuhnya takluk di tangan Pelita Jaya Soccer School dengan skor mencolok.

Evaluasi mendalam sudah dikantongi sang juru taktik. Mario mengakui saat itu anak asuhnya panik dengan parade gol cepat tim lawan.

Alih-alih bergerak move-on, namun sayang problem kembali menghinggapi IMUT. Faktor non-teknis "menghajar" persiapan anak-anak Stadion Tugu.

"Tidak ada yang bisa saya lakukan soal evaluasi dari segi taktik ataupun strategi pasca laga kontra Pelita Jaya. Saya benar-benar dipusingkan dengan kegiatan anak-anak di sekolah," ujar Mario seraya menghela nafas.



"Selama satu Minggu kemarin ada kegiatan Galasiswa dimana hampir sebagian besar anak-anak IMUT mewakili sekolahnya masing-masing. Dilalahnya semuanya terpilih untuk ikut seleksi mewakili Jakarta Utara. Praktis saya hanya bisa menjaga kebugaran fisik mereka saja," tambah Mario.





Wajah Mario memang masih nampak begitu muram. Bukan hal yang mudah tentunya mencari formula mutakhir guna beranjak dari juru kunci klasemen.

Meski demikian, bagi dirinya tidak ada istilah sibuk mencari kambing hitam. Ya, IMUT ingin berjuang sampai tetes keringat terakhir.

"Kami akan terus maju menatap pertandingan- pertandingan sisa. Ada motto dari IMUT yang tidak bisa anak-anak ingkari," tegas Mario.



"Saya tidak mau mencari siapa yang salah. Anak-anak sudah berjuang," ujar Mario.



Berjuang dan terus berjuang, itu yang terpasung dalam dada tiap pemain IMUT. Jelang laga kontra Abstrax FA, Mario tak segan berharap tuah Lapangan POR Sawangan.

"Mudah mudahan tuah lapangan baru bisa mengubah posisi kami di tabel klasemen ya," tutur Mario sembari tersenyum lebar.

"Abstrax kuat secara fisik. Pastinya kami akan berusaha mencegah lawan dengan mudah meraih poin penuh. Strategi serangan balik jadi skema paling realistis," sambung sang pelatih.





Meskipun masih terjebak di dasar klasemen, harus diakui penampilan IMUT sudah punya ciri khasnya tersendiri. Satu yang paling mengena tentu soal totalitas lini belakang mereka.

Tidak lain tidak bukan ada nama Ahmad Bayhaqi yang disebut Mario. El Capitano IMUT dengan segudang potensi tersembunyi.

Bukan tidak mungkin Bayhaqi akan jadi aktor protagonis di laga kontra Abstrax. Ujungnya, bisa jadi senyum kecut Mario berbuah menjadi tawa bahagia.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa