Irham Nadzhofa: Memupuk Target Dinaungi Teman Akrab




IJL.Com- Dua penyelamatan super save Irham Nadzhofa saat laga FIFA Farmel kontra SMPIT Taruma jelas bukan faktor kebetulan semata. Ada teman akrab ikut menaungi.

FIFA Farmel bisa melewati rintangan besar bertajuk 'final kepagian' saat jumpa SMPIT Taruma di babak perempatfinal Indonesia Junior League U-13, Sabtu (26/6). Tiga gol tanpa balas jadi bukti keperkasaan 'Jawara Rajawali', Muhammad Tedja Kusuma divonis menjadi aktor protagonis.

Namun ibarat sayur tanpa garam, kurang afdol rasanya mengorek keberhasilan Farmel lolos ke semifinal jika melupakan peran vital sang penjaga gawang, Irham Nadzhofa. Kalau saja Dzhofa tak tampil pada performa terbaiknya, mungkin jalan cerita bakal berbeda.

Dua penyelamatan super save dibukukan kiper jebolan IJL All Stars U-11 2018 tersebut. Dzhofa terbang menjinakkan si kulit bundar bak Superman menghalau sepakan tajam penggawa SMPIT Taruma FA, Pascal Triandra.

Aksi heroik Dzhofa seraya menghipnotis komentator pertandingan IJL. Refleks luar biasa yang bikin geleng-geleng kepala.

"Saya merasa lega bisa menutup laga tanpa kebobolan. Tapi ini belum selesai, saya harus mempertahankan bahkan menaikkan performa untuk pertandingan yang akan datang," tegas Dzhofa.

"Rahasianya bisa melakukan dua kali penyelamatan super save? Saya sudah mengamati gaya permainan penyerang Taruma lewat video rekaman pertandingan, jadi bisa lebih banyak berhati-hati. Selain itu ya fokus latihan, latihan dan latihan. Selebihnya harus terbiasa membidik target pada setiap pertandingan," seru fans berat kiper legendaris dunia asal Italia, Gianluigi Buffon tersebut.



Sebelumnya, Dzhofa memang sudah pernah mengungkapkan terbiasa bermain dengan segenggam target tiap peluit kick-off sudah berbunyi. Ia pun mengaku tidak ambil pusing dengan nomor punggung yang tersemat di jersey.

Seperti diketahui, Dzhofa tak mengenakan nomor punggung seperti lazimnya penjaga gawang kebanyakan. Namun, angka 91 kini justru jadi teman setia di bawah mistar gawang menghalau hiruk-pikuk gelombang serangan.

"Ini memang bukan nomor punggung pilihan saya. Tapi lama kelamaan, angka 91 sudah seperti teman akrab," ujar Dzhofa seraya tersenyum.



"Jadi berapapun nomor punggung yang dipakai itu tidak mengurangi target yang selalu saya bawa," tegas Dzhofa lagi.


Di babak semifinal, Farmel bakal berjumpa dengan Prima Soccer School. Saat fase penyisihan grup, keduanya sudah pernah saling bertemu dimana hasil akhirnya sama kuat, 2-2.

Praktis, Dzhofa sudah paham betul daya ledak Prima. Mitigasi bencana sudah disiapkan khususnya menanggulangi ancaman sepakan bola mati tim lawan yang kerap menjadi senjata mematikan.

Sejatinya, Dzhofa juga tidak sendirian mengawal garda terakhir Farmel. Seperti diketahui, ia ditemani sang kolega yakni Muhammad Bintang Marwah dengan kapasitas tak jauh berbeda. 

"Target saya dan teman-teman sudah jelas, kami ingin menembus partai final," tutur Dzhofa.



"Tendangan bebas Prima yang dieksekusi Zaidan Zamzami paling diwaspadai. Insya Allah, saya sudah siap meredamnya," tandas Dzhofa.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa