IRS Berusaha Tabah Menjaga Ritme Permainan




IJL.Com- Menjaga ritme permainan menjadi PR terbesar pelatih Indonesia Rising Star (IRS) U-11, Reno Wilanda Kusuma di tengah jadwal roda kompetisi yang tertunda. Musim yang berat bukan jadi alasan untuk terkulai lemas. 

Kebijakan Indonesia Junior League untuk menunda roda kompetisi sementara waktu dikarenakan naiknya kembali kasus pandemi Covid-19 mendapat apresiasi dari pelatih IRS U-11, Reno Wilanda Kusuma. Pada satu sisi, ia mengakui butuh pendekatan persuasif untuk menjaga mood serta mental bertanding anak-anak asuhnya. 

IRS sendiri seharusnya bakal melakoni putaran kedua babak Plate pada Minggu (4/7) . Praktis, jadwal yang tertunda membuat Reno harus lebih gencar memutar otak. 

"Sangat disayangkan kondisi kembali seperti ini, namun yang menjadi keutamaan kita semua adalah anak-anak. Saya sangat setuju dengan keputusan IJL untuk menunda pertandingan sampai kondisi kembali normal," ujar Reno. 



"Setiap pelatih pasti punya cara yang berbeda, dari IRS kami tetap menjaga komunikasi dengan pemain dan orangtua. Salah satu caranya memberikan modul latihan ringan yang bisa dilakukan anak-anak di rumah masing-masing agar menjaga kondisi tubuh tetap stabil," seru Reno. 



Reno tentu tidak ingin begitu peluit kick-off kembali memanggil, performa anak-anak asuhnya justru malah kedodoran atau bahkan kecolongan start. Apalagi bisa dibilang langkah Luthfi Iqbal Maulana dan kawan-kawan untuk lolos ke babak 8 Besar Plate alias fase perempatfinal Plate sudah terbayang di depan mata. 

Bagi Reno, gelaran kompetisi musim ini bisa dibilang adalah ujian terberat sepanjang ia bergelut di kancah pembinaan sepak bola usia dini. Namun selalu ada keyakinan, tak ada istilah mengibarkan bendera putih di atas megahnya rumput hijau. 

"PR utama saya adalah menjaga ritme pertandingan dan semangat anak-anak. Dengan rutinitas yang sudah terprogram, kami sebagai pelatih harus mengubah program latihan yang kini tujuannya adalah tetap melakukan aktivitas fisik dibandingkan mereka hanya bermain gadget di rumah," jelas Reno. 



"Ini adalah musim terberat dan saya yakini mungkin semua pelatih merasakan hal yang sama. Semoga Ibu Pertiwi bisa sembuh dan kita rangkai mimpi anak-anak lagi lewat sepak bola," sambung Reno seraya melempar senyum. 





Untungnya memang IJL menyediakan video rekaman pertandingan. Sudah barang tentu ini menjadi alat pembelajaran Reno dan anak-anak asuhnya agar tak lupa selalu berbenah dan tak kehabisan bahan evaluasi. 

"Sangat berpengaruh saat bicara video rekaman pertandingan. Jadi anak-anak punya motivasi khusus ketika melihat penampilan mereka sendiri," ujar Reno. 



"Terkadang hal simple itu bisa menjadi sebuah kebanggaan khususnya ketika mereka bisa membuat sebuah gol atau menyuguhkan permainan yang maksimal," tandas pelatih jebolan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta tersebut. 




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa