IRS Ingin Tebus Rasa Penasaran




IJL.Com- Indonesia Rising Star (IRS) menatap laga babak perempatfinal IJL U-13 kontra ASIOP, Sabtu (20/7) dengan balutan motivasi ganda. Duel sengit di lini tengah akan jadi alur cerita menarik sepanjang 2x25 menit.

IRS terus berbenah pasca lolos ke babak perempatfinal usai menekuk CISS pada partai fase knock-out 16 Besar IJL U-13. Sang pelatih, Sulistyo Hartono nampak begitu sibuk menggeber persiapan Dhiwa Zahran dan kawan-kawan dalam beberapa hari terakhir.

Memantapkan diri lewat proses latihan tim tentunya tetap jadi fokus utama. Sebagai ajang introspeksi lebih mendalam, laga-laga ujicoba sempat jadi agenda tambahan.

"Pasca laga kontra CISS, kami menjalani dua sesi latihan pada Minggu dan Selasa, setelahnya Kamis dan Sabtu menjalankan laga ujicoba. Alhamdulillah semuanya berjalan baik, tidak ada pemain yang cedera," terang Komeng, sapaan akrab Sulistyo Hartono.



Saat jumpa CISS, permainan IRS memang bukannya tanpa catatan besar. Tampil mendominasi permainan sepanjang jalannya laga, tim yang bermarkas di Ciputat, Tangerang Selatan itu "hanya" mampu unggul tipis lewat gol tunggal Dhiwa Zahran.

Faktanya IRS memang selalu kesulitan mencetak pundi-pundi golnya jika striker andalan mereka yakni Alief Apikri mendapat pengawasan zona marking tim lawan. Jumpa CISS, Alief harus bersusah payah melewati hadangan Syahrul Ramadhan dan M Rizky sekaligus. 

Dhiwa memang bisa diandalkan namun tetap saja karakteristik dirinya adalah seorang winger stylish. Sementara Sakti Pahreji masih terus sibuk mencari gairah naluri golnya dalam beberapa pekan terakhir.

"Saya melihatnya IRS hanya lebih baik dalam mengantisipasi serangan balik lawan, itu yang membuat kami lebih terlihat menguasai pertandingan. Gol dari Dhiwa kemarin saya akui juga hanya berbau keberuntungan," terang Komeng.



"Pertahanan CISS sangat disiplin, kami menyerang kurang begitu baik sampai beberapa peluang tidak mengarah ke gawang, finishing pun juga masih bermasalah. PR-nya jelang laga melawan ASIOP, kami harus lebih fokus menguasai bola dengan tenang dan mesti melakukan penetrasi di saat yang tepat sehingga momen penyelesaian akhirnya menjadi lebih akurat," tegas Komeng.







ASIOP sendiri bukan tim yang terbilang asing untuk Komeng dan anak-anak asuhnya. Dalam beberapa kesempatan, kedua kesebelasan pernah saling bertatap muka.

Rekam jejak barisan pemain ASIOP sudah tertuang dalam buku catatan Komeng. Praktis, pelatih asal Gunungkidul, Yogyakarta itu paham betul betapa dahsyatnya daya ledak Mutiara dari Senayan jika tidak diantisipasi sedini mungkin.

Statistik ASIOP yang baru kebobolan tiga gol dari 14 laga di gelaran IJL U-13 juga tak bisa dipungkiri oleh Komeng. Ini pula yang akan dipecahkan oleh Fava Sheva, sebagai jenderal lapangan IRS.

 "Tiga gelandang mereka sangat efektif , tenang dan kompak, akan seru jika besok bersua dengan tiga gelandang kami yakni Fava Sheva, Fauzan Akbar dan Goesty Raka," terang Komeng.



"Pemain yang paling menjadi perhatian saya di kubu ASIOP adalah Tezar, bagaimana dia mengantisipasi bola dengan sangat baik. Ia juga termasuk pemain bertahan yang punya kecepatan, akan sangat sulit bila berhadapan satu lawan satu dengannya," ujar Komeng.



"Dalam menyerang mereka punya Yasin, tapi sayang memang dia harus absen," sambung Komeng.



Jangan gegabah, itu pesan yang tak pernah bosan diucapkan oleh Komeng jika berhadapan dengan tim sekelas ASIOP. Tebus rasa penasaran, bidik momentum.

"ASIOP dibekali nama besar, tidak hanya itu mental juara juga punya. Semua tim yang pernah menghadapi mereka pasti pernah merasakannya," ujar Komeng.

"Ini momentum terbaik jika IRS ingin terus melangkah, kami justru penasaran dengan diri sendiri apakah bisa lebih baik dari laga sebelumnya. Berusaha fokus untuk menjaga doa karena hal itu bisa membuat Allah SWT punya alasan untuk membuat kami menang. Lebih daripada itu, saya dan anak-anak berjanji akan mensyukuri apapun hasil akhirnya nanti," tutup Komeng.






  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa