Jangan Lupakan Peran Dafa Prawiranata untuk CISS U-9




IJL.Com- Hanya kebobolan satu gol dari 10 laga membuat nama Dafa Prawiranata perlahan melambung tinggi. Performa sang penjaga gawang nyatanya tidak membuat pelatih CISS Soccer Skill terkejut.

40 poin dengan rekor sama sekali belum terkalahkan dan menyapu 10 laga dengan poin penuh jadi catatan manis CISS U-9 selama berlaga di babak penyisihan Grup A Phenomenon. Ganjarannya pun setimpal, tim dengan jersey kebangaan warna hijau itu lolos ke babak play off  champions 12 Besar dengan status pemuncak klasemen.

Sepak terjang CISS tidak hanya didasari soal ketajaman mereka dalam urusan mengoyak jala gawang lawan. Di lini belakang, mereka pun terbilang sangat kokoh. Baru satu gol bersarang itupun lewat titik penalti.

Tak ayal, satu nama perlahan mulai banyak dibicarakan soal betapa kokohnya pertahanan CISS. Berkaca dari laga beberapa pekan terakhir, sorot mata kamera tertuju pada sosok di bawah mistar gawang yakni Dafa Prawiranata.

"Saya bersyukur kalau ada yang bilang gawang CISS hampir sempurna karena memang faktanya hanya sekali kebobolan sejauh ini. Daffa tidak hanya bagus secara individu sebagai seorang kiper tetapi ia juga penjaga gawang yang bisa menjaga kekompakan di barisan pertahanan," tegas salah satu staf pelatih CISS, Agus Tri Laksono.



"Sejak bermain dengan CISS, ia memang sudah memilih untuk jadi seorang kiper. Mungkin kepercayaan diri itu juga membantunya bisa tampil baik. Terlihat dia sudah nyaman di bawah mistar gawang," ungkap Tri.



Tidak bisa dipungkiri jam terbang memang membuat Daffa semakin percaya diri di atas lapangan. Dirinya sendiri sudah dua musim berturut-turut merasakan aura kompetisi Indonesia Junior League bersama CISS.

"Di IJL 2017, dia juga bermain untuk CISS. Permainannya memang harus diakui meningkat pesat. Saya lihat kini dia lebih berani ambil keputusan untuk keluar dari sarangnya. Itu adalah nilai tambah untuk Daffa," terang pelatih terbaik pekan keenam IJL Mayapada 2018 itu.





Dari 10 laga yang dijalani selama babak penyisihan grup, Tri mengatakan ada dua pertandingan yang ia yakini adalah penampilan terbaik Daffa. Salah satunya saat laga dramatis kontra Bhayangkara Tigaraksa FS.

Bhayangkara Tigaraksa FS sendiri bisa dibilang memang jadi salah satu lawan paling berat yang dihadapi CISS saat babak penyisihan grup. Di laga itu pula, Dafa pertama kali memungut bola dari gawangnya.

"Melawan FU15FA Bina Sentra saya kira bisa disebut sebagai salah satu performa terbaik Dafa bersama CISS. Saya catat saat itu, duel satu lawan satu dengan penyerang lawan berhasil ia menangkan berulangkali," beber Tri.



"Tapi kalau bisa disebut puncaknya mungkin saat melawan Bhayangkara Tigaraksa FS ya. Kami bertemu lawan yang sangat kuat, berulangkali pertahanan dan gawang CISS dibombardir. Tetapi Dafa dalam keadaan prima, dia salah dua kunci kemenangan kami saat itu disamping Evana Salim," ujarnya.



Meski demikian, Tri tidak ingin Dafa terlalu berada di atas angin berbekal torehan fantastisnya. Ia meyakini babak play off champions 12 Besar akan jauh lebih berat. Jelas, libur kompetisi selama bulan puasa dikatakan Tri bisa jadi kesempatan bocah kelahiran Jakarta 30 Januari 2009 itu kian mengasah diri. 

"Sebenarnya saya tidak terlalu terkejut Dafa bisa tampil sangat baik hingga membuat penyerang lawan frustrasi. Yang penting baginya saat ini adalah berlatih dan terus berlatih, apalagi kalau menjadi seorang kiper butuh reflek yang harus terus diuji. Semoga ia semakin dewasa melalui proses latihan dan bertanding," tandas Tri.










  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa