Java Soccer Academy Merangkai Dongeng Ala Cinderella




IJL.Com- Menembus babak 8 Besar Champions Indonesia Junior League U-9 sudah di luar ekspektasi pelatih Java Soccer Academy, Eric Budi Santoso. Cerita bak dongeng Cinderella bukan tidak mungkin bakal terus berlanjut. 

Label kuda hitam yang melekat untuk Java Soccer Academy di kancah IJL U-9 musim ini bukan sekadar pemanis di bibir saja. Ada bukti hitam di atas putih, tiket babak Champions 8 Besar baru saja diklaim anak asuh Eric Budi Santoso tersebut. 

Di fase Champions 16 Besar, Java sukses mengunci posisi runner-up tabel klasemen Grup C menemani Young Warrior melangkah ke level selanjutnya. Tujuh poin dari tiga laga direngkuh sebagai modal mahal.

Eric sendiri mengaku terkejut sepak terjang anak-anak asuhnya sukses merombak peta persaingan. Bermain nothing to lose jadi pegangan.

Jalan yang ditempuh Java ibarat cerita dongeng ala Cinderella. Sisi kualitas dibarengi aroma keberuntungan, hasilnya cerita epik yang bikin penonton penasaran terlukis di atas lapangan.

"Wah, saya tidak pernah terbayang anak-anak bisa sampai sejauh ini. Kami sebenarnya hanya fokus agar performa tim bisa menutup kompetisi sampai putaran terakhir. Itu saja," ujar Eric. 



"Jadi bisa dibilang pencapaian ini sudah di luar ekspektasi," sambung Eric lagi. 



Bicara komposisi pemain di atas lapangan, Java harus diakui beruntung punya amunisi sekaliber Khadafi Aprian. Seorang dinamo lini tengah yang tak hanya ampuh sebagai mesin gol namun juga dinamis saat bertahan. 

Terakhir, tiga gol diborong Khadafi ke gawang Serpong City FC sebagai pemulus langkah Java ke babak 8 Besar. Eric sendiri mengakui, kontribusi pemilik nomor punggung lima tersebut masuk dalam kategori paket komplet. 

"Betul sekali, Khadafi bisa dibilang pemain yang banyak memberi kontribusi lebih buat tim. Dia mencetak gol, punya daya jelajah tinggi dan naluri bertahan yang baik," ujar Eric. 



"Tapi saya tidak mau melimpahkan beban terlalu besar untuk dirinya. Bagaimanapun juga usia Khadafi saat ini adalah level dimana lebih penting bermain bola dengan rasa senang," tutur Eric. 



Sayang memang di saat performa tengah on-fire, Java kudu "tiarap" lagi. Seperti diketahui, kasus pandemi Covid-19  yang kembali menanjak memaksa Khadafi dan kawan-kawan hanya menggelar sesi latihan virtual. 

"Iya kami harus mengadakan latihan via virtual lagi mengingat kasus pandemi yang kembali menanjak. Kondisi seperti ini tentu membuat sinergi pelatih, pemain dan orangtuadi jauh lebih diuji. Butuh dukungan lebih untuk anak-anak selama menjalankan program mandiri di rumah saja," ujar Eric. 

"Jadi intinya butuh kerja sama tidak hanya di dalam tapi juga luar lapangan kalau ingin melangkah lebih jauh," tandas Eric. 



Di babak Champions 8 Besar, Java bakal berjumpa dengan Metro Kukusan. Menarik untuk ditunggu tentunya melihat dua tim kuda hitam saling berebut tiket semi-final.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa