Jehan Pahlevi; Si Kidal yang Kembali "Pulang"




IJL.Com- Sengitnya pergulatan kompetisi Indonesia Junior League (IJL) membuat Jehan Pahlevi tidak pernah lupa jalan "pulang". Kejar mimpi berburu sepatu emas lagi.

Jehan Pahlevi. Levi begitu ia akrab disapa. Nama yang sudah tidak lagi terdengar asing di telinga komite pemain IJL. Bukannya tanpa sebab mengingat tinta emas pernah dilukiskan bocah asal Kalideres, Pegadungan, Jakarta Barat tersebut.

Menoleh ke belakang sejenak. Rumput hijau Lapangan Angkasa Pura 2 di kawasan Bandara Soekarno-Hatta pernah jadi saksi bisu keperkasaan Levi. Kala itu bersama Putra Sejati U-11, total 26 gol ia bukukan, trofi sepatu emas sebagai lambang supremasi raja gol di akhir kompetisi IJL 2017 jatuh dalam pelukan.

Si kidal, itu juga yang selalu terngiang dalam benak publik IJL tiap kali mendengar nama Levi. 85 persen dari gol Levi rata-rata memang berasal lewat kaki kirinya yang begitu magis nan mematikan.

Sifatnya begitu kalem di dalam dan luar lapangan, namun soal insting merobek jala gawang lawan, penyerang yang sudah akrab dengan nomor punggung 11 itu bisa berubah 180 derajat. Sadis, tak berlebihan rasanya kalau disematkan label striker berdarah dingin.

Tiga tahun berselang, Levi kembali lagi dan masih tetap berseragam Putra Sejati dengan status pemain joker. Kompetisi IJL di kategori U-13 musim 2020 siap diselami. Ia meyakini, ada rasa rindu yang tidak bisa terbantahkan.

"Seru dan senang rasanya bisa kembali lagi berkompetisi di IJL. Saya selalu ingat 2017 lalu saat bisa cetak delapan gol dalam satu pertandingan, saat itu pas lawan Rajawali 25," kenang Levi.



"Sampai sekarang video rekaman pertandingannya masih sering saya ulang-ulang. Masih sulit saya lupakan," tambah penggawa IJL Elite 2017 itu seraya tersenyum lebar.





Levi memang sudah terlanjur larut dengan atmosfer kompetisi yang diciptakan IJL. Tidak hanya di dalam tetapi juga soal bumbu-bumbu di luar lapangan. Rindu bercampur reuni? Ah, siapa sanggup menahannya.

"Komentator pertandingannya juga bikin tambah kangen," tutur Levi.

"Ada banyak teman-teman jebolan IJL Elite 2017 yang sekarang siap bertanding lagi. Saya tidak sabar bertemu mereka," terang Levi sembari menanyakan kabar tiga kawan karibnya dari M'Private Soccer School yakni Bima Aidil, Romeo Fedta Milano dan Faris Fadillah.



Meski demikian, Levi mengakui tidak mudah mengulang sejarah yang sama di level U-13. Ia menyadari ada lebih dari 700 pemain punya mimpi berdiri di singgasana tertinggi.

Salah satu mimpi tersebut tak lain adalah kesempatan menembus skuat IJL Elite. Tidak hanya itu, bagi seorang pemain dengan kapasitas juru gedor layaknya Levi, tidak ada salahnya jika punya misi kembali mengangkat tinggi-tinggi trofi sepatu emas.

"Kalau ditanya apa punya mimpi bawa pulang sepatu emas lagi ya jelas ada. Yang 2017 masih saya simpan di lemari, dirawat rapi," ucap Levi seraya malu-malu.



"IJL Elite dan sepatu emas selalu jadi kenangan buat saya. Tidak gampang meraihnya karena harus kerja keras mulai mulai dari diri sendiri dan jangan lupa utamakan kerjasama tim," tandas Levi.






  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa