Jibran Nabil: Yin dan Yang Memanggul Dua Nomor Punggung




IJL.Com- Resep bumbu performa enerjik penggawa Brazilian Soccer School LFA U-13, Jibran Nabil Abdul Hakim akhirnya terungkap. Memanggul dua nomor punggung bukan karena terpaksa.

Postur yang terbilang mungil tidak membuat Jibran Nabil Abdul Hakim luput dari sorot mata kamera. Pemain kelahiran Bekasi, 5 Agustus 2007 itu ternyata paham betul bagaimana caranya "mencuri panggung".

Bermain dengan gaya enerjik nan ekspresif jadi karakter yang Nabil bawa ke atas lapangan. Tak berlebihan jika ia dilabeli pemain yang ngeyel dan ngotot dalam urusan mendobrak benteng pertahanan lawan.

"Mental tidak mau kalah adalah alasan yang membuat saya ingin selalu tampil enerjik. Sadar diri juga punya postur kecil, karena itu saya harus bisa kerja lebih keras," ujar Nabil.


"Sudah jadi tugas saya juga sebagai seorang penyerang untuk bikin gol. Jadi ya semakin tambah motivasinya," ujar Nabil yang mengaku sangat mengidolakan pemain muda Timnas Indonesia, Bagus Kahfi.



Bukan sekadar enerjik, menariknya Nabil saat berseragam Brazilian Soccer School LFA U-13 di kompetisi IJL U-13 adalah nomor punggung yang ia kenakan. Tidak cukup hanya satu namun dua.

Memakai dua nomor punggung berbeda juga pernah dialami Henrikh Mkhitaryan (7 & 77) saat masih membela Arsenal. Begitu pula dengan Mitchy Batshuayi (42 & 44) kala berseragam Borussia Dortmund. Walau memang duduk perkara keduanya berbeda dimana demi menaati rule book aturan tertulis dari UEFA.

Nabil jelas bukannya Mkhitaryan atau Batshuayi yang terpaksa harus "mendua". Ibarat filosofi 'Yin dan Yang', belajar melatih keseimbangan coba ia terapkan pelan-pelan.

"Nomor punggung 10 sebenarnya yang jadi favorit karena saya juga sangat mengidolakan Lionel Messi. Nah kalau nomor punggung dua itu pilihan pelatih," ungkap Nabil.



"Nomor punggung 10 mengajarkan saya untuk main bagus berani menyerang, sedangkan nomor punggung dua mengingatkan saya untuk tetap kuat bertahan layaknya I Putu Gede Juniantara. Kedua nomor itu saya suka, bisa digunakan sebagai alat untuk lebih banyak belajar," ujar Nabil seraya tersenyum lebar.



Tidak mau berhenti belajar, Nabil pun berjanji memanfaatkan masa jeda kompetisi IJL U-13 untuk lebih banyak berkaca seraya memantapkan kuda-kuda. Soalnya, peluang Brazilian Soccer School LFA lolos ke fase knock-out 16 Besar terbuka sangat lebar.

Saat ini Brazilian bertengger di peringkat kelima tabel klasemen sementara IJL U-13 Grup C Sensation dengan koleksi 15 poin dari enam laga. Masih ada tiga partai tersisa bisa dimanfaatkan Nabil dan kawan-kawan untuk meroket tinggi menggenapkan misi. 

"Saya akan memanfaatkan jeda kompetisi ini dengan cara latihan lebih keras untuk bisa memperbaiki semua kelemahan. Masuk ke empat peringkat teratas demi tiket fase knock-out 16 Besar tidak mudah, karena semua tim sekarang sedang berebut. Jadi intinya harus kerja keras untuk mencapainya," tegas Nabil



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa