Jurus Tandur, Mukti Tuntun BMIFA




IJL.Com- Pelatih BMIFA, Mukti mencurahkan isi hati soal kondisi anak-anak didiknya. Berjalan di lorong gelap, jurus tandur.

Kondisi BMIFA di gelaran IJL U-13 dalam beberapa pekan terakhir memang ibarat kapal yang sedang karam. Sang juru taktik, Mukti dipaksa lebih banyak putar otak. Harus diakui, tidak mudah memang.

Kendala dari segi faktor non-teknis lebih sering menghinggapi BMIFA. Sampai detik ini, Mukti masih sibuk menyusun kepingan puzzle.

"Saat melawan KMJR, pemain kami kurang karena memang bentrok dengan beberapa agenda lain. Pekan ini agak sedikit lebih longgar," ujar Mukti.



"Tapi tidak sepenuhnya mulus karena pemain yang diharapkan bisa tampil terpaksa absen karena urusan keluarga," sambung Mukti seraya menghela nafas.



Getir. Itu yang dirasakan Mukti. Di satu sisi ia mengakui soal dinamika sepak bola usia muda di Indonesia.

Masalah klasiknya ya apalagi kalau bukan soal durasi latihan. Mukti memang meyakini pilihan untuk bergelut dalam sebuah kompetisi butuh sebuah komitmen besar tidak hanya di dalam tetapi juga luar lapangan.

"Kalau dibilang getir ya getir. Banyak yang masih harus dibenahi terutama soal melihat pentingnya kesiapan tim dari segi latihan sebelum bertanding. Butuh satu sinergi dengan orangtua pentingnya membangun karakter pemain dari usia dini," tutur Mukti.



"Anak-anak harus paham betul pentingnya berlaga dalam sebuah wadah kompetisi, tidak hanya soal skill dan teknik, mental mereka juga ditempa, tiap pekannya minimal ada progres yang terus bergerak. Bisa disebut inilah PR besar BMIFA di IJL," terang Mukti.





Namun Mukti memang tak pernah kenal kata menyerah. Berjuang sampai titik keringat penghabisan untuk anak-anak Bendungan Sangego, begitu tekadnya.

"Ya beginilah jadi pelatih SSB, nikmati saja yang paling penting tetap fokus dengan program latihan, siapa yang sungguh-sungguh mau jadi pesepak bola profesional akan kelihatan nantinya," tambah Mukti.

"Toh saya memang senang melatih anak-anak, semoga doa saya untuk bisa melihat mereka kelak menjadi pemain profesional bisa kesampaian," sambung Mukti seraya tersenyum.



Jurus tandur alias maju terus pantang mundur. Jelang laga kontra Stoni Indonesia, Mukti mengajak anak asuhnya segera berbenah, tak ada istilah kibarkan bendera putih.

Stoni sendiri punya misi ganda di laga versus BMIFA. Tidak lain tidak bukan, poin penuh jadi bidikan tim asal Bekasi itu guna menjaga asa untuk lolos ke fase knock-out.

"Saya selalu percaya dengan kemampuan anak didik saya sendiri asalkan dengan catatan semuanya harus diawali proses latihan, latihan dan latihan. Kalau bisa konsisten melakukan itu, semua lini bisa diandalkan untuk melawan Stoni," tandas Mukti.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa