Kembangan 8 Meredam Gejolak Euforia




IJL.Com- Kembangan 8 kian menunjukkan auranya sebagai salah satu tim debutan paling menjanjikan di gelaran IJL U-9 musim ini. Dari balik juru kemudi, Dwi Haryadi punya filosofi menarik.

Bersama Young Warrior, Kembangan 8 jadi salah satu tim debutan yang sepak terjangnya mulai menggemparkan peta persaingan IJL U-9. Saat ini tim asuhan Dwi Haryadi itu bertengger di puncak klasemen sementara Grup Phenomenon dengan koleksi 32 poin dari sembilan laga.

Kembangan 8 juga jadi tim yang paling produktif dibanding kontestan lain, 24 gol sudah mereka torehkan. Abdoul Aziz, Ghazi Fatma, Fadil Muzaki sampai Diego Aslan seperti punya tiket giliran menggetarkan jala gawang lawan.

Dwi sendiri mengaku tidak "habis pikir" melihat performa anak-anak asuhnya. Maklum label tim debutan untuk Kembangan 8 masih sedikit membuat diri sang pelatih agak malu-malu.

"Tidak pernah terpikir sama sekali sebenarnya anak-anak bisa ada di puncak klasemen seperti sekarang ini. Kami hanya tim debutan yang hanya meminta mereka bermain sebaik mungkin, jangan lupakan proses dan saya sebagai pelatih tidak pernah lupa meminta dukungan konsisten dari orangtua murid," jelas Dwi.



"Mayoritas anak-anak ini saya pegang sejak masih duduk di bangku TK, yang khawatir justru adalah konsistensi dalam berlatih, jadi untuk bisa terus di performance mereka seperti inilah tantangan terbesarnya sebagai pelatih," sambung Dwi.







Pantang memang bagi Dwi untuk cepat puas, ia menyadari IJL bukanlah ajang festival kejar tayang namun gelaran kompetisi yang harus dipersiapkan secara lebih matang baik dari faktor teknis sampai non teknis.

Meredam euforia berlebihan orangtua murid juga jadi pekerjaan rumah yang tidak bisa ia kesampingkan. Terlalu percaya diri hingga sampai lupa menginjak bumi bisa saja menjadi senjata makan tuan.

Bak seorang orator ulung, Dwi dengan lihai terus membakar gairah optimisme tiap pemain skuat Kembangan 8. Ia juga menegaskan tidak ada pemain level bintang tujuh di tim asuhannya.

"Seperti yang sudah diketahui, mayoritas pemain ini adalah anak-anak satu sekolah di tempat yang sama (Al-Azhar 8), sharing dengan orangtua murid soal  kondisi pada pemain tetap  kunci paling utama dan mengingatkan tetap memprioritaskan akademik anak-anak," ujar Dwi.



"Saya juga terus membangun tim dengan menanamkan kebiasaan giat berlatih demi membangun chemistry anak-anak. Tekankan skuat Kembangan 8 ini adalah benar kesatuan tim bukan individu. Pemain bintang belum tentu membuat tim juara, tapi tim juara pasti membuat semua pemain jadi bintang," tandas Dwi.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa