Lagi dan Lagi, No Asril No Party


IJL.Com- Ungkapan tiada hari tanpa Asril untuk skuat GRT Sitanala U-9 memang bukan sekadar isapan jempol belaka. Gelegar hantu bola mati.

GRTS sukses menunaikan misinya untuk lolos ke babak semifinal champions IJL U-9. Di fase 16 Besar, tim asal Kota Tangerang itu mampu melenggang kokoh dengan torehan 10 poin dari tiga laga.

Di laga pembuka, GRTS harus puas bermain imbang tanpa gol kontra Maesa Cijantung. Pertandingan yang begitu menyita sorot mata penonton, saling jual beli serangan terhampar hebat di atas lapangan.

Pada dua laga sisa, GRTS bangkit. Poin penuh didulang, Sparta dan Kembangan 8 mereka tekuk. Di satu sisi, seteru terdekat mereka yakni Maesa kurang dinaungi oleh dewi fortuna.

"Alhamdulillah, dengan izin Allah kami dapat melaju ke semifinal. Perjuangan anak-anak sungguh luar biasa, mereka bermain dengan hati. Jujur saya senang dan ikut bangga sekali, tiga pertandingan semuanya berjalan menegangkan," ujar pelatih GRTS, Bachtiar El Hamzah.

"Maesa, Sparta dan Kembangan 8 benar-benar membuat jantung pertahanan kami kerepotan," tambahnya.

Bachtiar menyadari keberhasilan timnya meraih tiket semifinal champions bukannya tanpa celah. Di atas lapangan, salah satu pemain andalan mereka yakni Asril Marzuki kian dan terus mendapat pengawalan ketat dari lawan. Alhasil GRTS sempat kesulitan mencetak gol.

Beruntung memang GRTS punya Asril. Perannya sebagai pemecah kebuntuan tim lewat bola mati punya nilai jual tinggi. Total tiga gol yang disarangkan GRTS di fase champions 16 Besar berawal dari sentuhan kaki ajaibnya.

Terbukti ada dua gol dilesakkan Asril saat laga kontra Sparta. Dan saat jumpa Kembangan 8, sepakan kerasnya berbuah kemelut di dalam kotak penalti tim lawan hingga berujung "durian runtuh" untuk rekan setimnya, Athar Muhammad Faiz.

"Ya bisa dibilang seperti itu, makin lama dan mau tidak mau Asril selalu jadi pusat perhatian," ujar Bachtiar.

"Pesan saya terhadap Asril tentu jangan cepat puas dengan apa yang ia torehkan sekarang, Bahkan saya ajarkan ilmu padi kepadanya, semakin tinggi pujian, semakin merunduk," ujar Bachtiar.

Di laga semifinal, GRTS akan jumpa sang empunya Sawangan, Pelita Jaya. Praktis ini akan jadi ujian sesungguhnya sejauh mana Asril dan kawan-kawan mampu melangkah.

"Wah jelas, masih banyak PR yang harus dibenahi. Terutama sektor pertahanan dan penyerangan. Ketika sedang ditekan, anak-anak begitu lambat transisi, dan ketika asik menyerang kami malah selalu kesulitan dalam hal finishing," pungkas Bachtiar.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa